Surabaya, NU Online
Mantan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen (Pur) Djoko Subroto, Senin, mendatangi Sekretariat DPW PKB Jatim di Jalan Ketintang Surabaya, diiringi 15 mobil yang ditumpangi para pendukungnya.
Semula Djoko hendak mendaftarkan diri sebagai Cagub Jatim namun karena perlengkapan administrasi di PKB Jatim belum lengkap sehingga pendaftaran baru bisa dibuka Selasa (17/4).
<>Rombongan Djoko tiba sekitar pukul 15.30. Di dalam mobil yang mengiringinya nampak beberapa orang yang selama ini mendukungnya untuk maju sebagai calon gubernur.
Diantara mereka nampak KH Nawawi Abdul Jalil (pimpinan pondok pesantren Sidogiri Pasuruan), KH Muchdor (Pasuruan), KH Ilyas Khotib, KH Badrus Soleh, KH Mudatsir ketiganya dari Bangkalan, serta KH Abdurrahman Hafidz (MUI).
Tokoh dari militer juga tidak ketinggalan, tampak mantan petinggi TNI-AL Laksamana Madya (Pur) Abu Hanifa turut dalam rombongan. Kedatangan rombongan Djoko Subroto akhirnya berubah menjadi acara silaturahmi dengan sejumlah petinggi partai yang kini masih berkonflik itu.
Tidak lama kemudian Ketua DPW PKB Jatim, Imam Nahrowi datang sehingga terjadilah diskusi singkat antara para kyai, Djoko dan Imam Nahrowi terkait Pilgub dan perkembangan politik lainnya.
"Saya tadi tidak tahu Pak Djoko kesini, kalau tidak ditelpon Kyai Nawawi saya ya tidak tahu," jelas Nahrowi yang juga mengaku sebagai murid Kyai Nawawi asal Ponpes Sidogiri tersebut.
Sementara itu Djoko Subroto mengaku tidak kecewa atas tertundanya jadwal pendaftaran, sebab dirinya tetap mendaftarkan diri pada Selasa (17/4), namun bukan dirinya yang datang langsung, melainkan tim suksesnya.
Disinggung posisi dirinya sebagai kader Partai Golkar dan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Djoko tidak terlalu mempermasalahkannya, sebab sebagai kader dirinya bertindak atas izin Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla.
"Saya kan juga warga NU saya berusaha (lewat) partai Islam, dan niat saya ini karena diminta para sesepuh dan kyai untuk maju lewat PKB," katanya.
Sementara itu Anggota Majelis Kebangkitan DPW PKB Jatim, Abdus Salam Mujib, yang bertugas menangani soal pendaftaran Cagub mengatakan syarat pendaftaran ada yang kurang lengkap, sehingga perlu diperbaiki dulu. (ant/eko)
