Mantan Presiden Republik Indonesia ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) secara resmi mendeklarasikan Gerakan Kebangkitan Rakyat (Gatara) Kabupaten Tegal di Gedung Korpri Jalan Dr Soetomo Slawi, Minggu (8/2). Deklarasi tersebut dihadiri oleh ribuan pendukung, termasuk tokoh PKB Pro Gus Dur dari Kabupaten/Kota Tegal.
Menurut Gus Dur, Gatara ini dideklarasikan untuk mewujudkan misi yakni membangkitkan kembali kekuatan masyarakat peradaban yang menjunjung
tinggi hukum dan nilai-nilai keagamaan. <>Selain itu, organisasi masyarakat tersebut juga bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil, makmur dan mandiri.
"Perlu wadah bagi masyarakat untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Karena itu, Gatara dibentuk untuk menciptakan tatanan masyarakat yang sejahtera," katanya saat memberikan sambutan dalam deklarasi tersebut.
Dalam kesempatan ini, Presidium Gatara, Zannubah Arifah Chafsoh mengatakan, Gerakan Kebangkitan Rakyat merupakan wadah untuk menampung massa Pro Gus Dur yang terdzalimi.
Menurut Yenny, pihaknya memberikan dua opsi bagi massa pro Gus Dur di daerah dalam menghadapi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2009. Kedua opsi itu adalah bersikap golput ataupun menjalin koalisi lokal.
Koalisi tersebut, sambung Yenny, tentunya harus memiliki tujuan untuk mendukung Gus Dur menjadi pemimpin. Dalam hal ini, koalisi lokal diperbolehkan apabila calon partai yang dipilih benar-benar memperjuangkan kaum Nahdliyin.
Hadir dalam kesempatan tersebut tokoh Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno. Acara itu sekaligus juga mengukuhkan pengurus presidium Gatara Kabupaten/ Kota Tegal. Terpilih sebagai Presidium Gatara Cabang Kabupaten Tegal, KH Hammam Miftah SAg MM, sedangkan Presidium Gatara Cabang Kota Tegal dijabat Ahmad Firdaus.
Sementara itu, Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kota Tegal Tri Wibowo kurang sepakat dengan pernyataan Yenny Wahid yang akan merebut kembali PKB dari orang-orang terdzalimi. Menurut Tri, Presidium Gatara itu tidak perlu mengutarakan hal tersebut. "Yenny Wahid centil dan kekanak-kanakan," sentil Tri.