Jakarta, NU Online
Menko Kesra Yusuf Kalla melepas keberangkatan 57 anggota tim medis dan obat-obatan dengan pesawat hercules untuk membantu korban gempa bumi di Iran di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis.
"Tim bantuan kemanusia tersebut akan berada di Iran selama 30 hari dan dapat diperpanjang apabila dibutuhkan," kata Yusuf Kalla yang didampingi Menteri Kesehatan Achmad Sujudi, Menteri Luar Negeri Hasan Wirayuda dan Panglima TNI Endriarto Sutarto.
<>Menurut dia, tim ini terdiri dari 30 dokter umum dan spesialis masing-masing berasal dari 15 orang dokter TNI dan 15 dokter dari Depkes. Sedangkan sisanya, para perawat dan tenaga penunjang termasuk dua orang dukun patah tulang dari Bogor. Disebutkannya bahwa sesampai di kota Bam, Iran, tim akan membuka rumah sakit lapangan tenda yang akan dapat melayani untuk 15 tempat tidur.
Pemerintah Indonesia menyatakan bela sungkawa dan prihatin atas terjadinya gempa bumi dan juga mengajak seluruh umat Islam untuk melakukan sholat Ghoib guna mendoakan korban gempa di Iran dan melalui bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban penderitaan korban gempa bumi. Adapun nilai total bantuan ke Iran berupa obat-obatan dan biaya operasional selama di Iran sebesar Rp5 miliar.
Berdasarkan laporan sebelumnya, gempa bumi yang terjadi di kota Bam propinsi Kerman, 1000 km di selatan kota Taheran Iran pada hari Jumat (26/12) telah menewaskan sedikitnya 20 ribu orang, dan 50 ribu orang luka-luka berat dan ringan.
Kota tersebut merupakan salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi. Di kota tersebut terdapat situs kuno berupa benteng yang saat ini telah luluh lantak karena gempa tersebut.
Gempa sering terjadi di Iran. Pasalnya, negara itu berada pada persimpangan struktur bumi. Juni tahun lalu, gempa berkekuatan 6.3 pada skala Richter mengguncang Iran Utara, menewaskan sedikitnya 229 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang dan sebanyak 35.000 orang tewas pada 1990, ketika gempa berkekuatan sampai 7.7 pada skala Richter mengguncang Iran timur laut.(mkf)
