Islam pernah mencapai puncak kejayaan karena umat Islam memiliki para ulama yang membangun peradaban dan teknologi serta keilmuan. para ulama inilah yang hingga kini mengharumkan Islam dalam kancah internasional.
Sementara itu hanya sedikit dari sekian banyak politisi Islam yang namanya tetap dikenang harum hingga saat ini. Kebanyakan dari para politisi Islam, tenggelam seiring kekuasaannya yang semakin redup.<>
Demikian dinyatakan oleh ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Sirajd kepada NU Online di Jakarta. Karenanya, Said Agil berharap para ulama tidak perlu sepenuhnya tergiur untuk masuk ke dalam dunia politik. Terutama politik praktis yang bertujuan memperebutkan kekuasaan semata.
"Islam besar dengan peradaban dan keilmuan, bukan oleh para khalifah tetapi oleh para ulama. memang ada beberapa politisi atau khalifah dalam Islam yang secara nyata memperjuangkan Islam dan ajarannya, namun jumlahnya sangat sedikit," terang Said Agil.
Di antara khalifah yang namanya dikenang hingga kini tersebut adalah, Umar bin Abdul aziz, Harun al-Rasyid dan Sholahuddin al-Ayubi. Sementara khalifah-khalifah lain lebih dikenal karena kekuasaan mereka yang berdarah-darah.
"Karenanya, para ulama harus senantiasa memperjuangkan keilmuan dan mengabdi untuk memajukan masyarakatnya. Tidak perduli mereka sedang menjadi bagian dari penyelenggara negara maupun bukan," tandas Said Agil. (min)