Satu lagi ulama kharismatik di Kabupaten Kudus meninggal dunia. Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muta'allimin yang juga Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kudus KH Ma'ruf Irsyad adalah sosok yang sangat dicintai oleh masyarakat.
Maka tak heran jika kepulangan ulama yang juga Mudirul Aam Madrasah Qudsiyyah Menara Kudus ini ditangisi oleh puluhan ribu santri dan jamaah pengajiannya. Maka tak heran jika ribuan jamaah yang bertakziyah hingga malam kedua, Jum'at (23/7) meluber hinga ke jalan-jalan.
/>
Tahlil dan doa bersama pada malam kedua dipimpin oleh KH Choiruzzad dan KH Ahmadi. Keduanya adalah ulama yang masih memiliki hubungan kekerabatan.
Sebelumnya, Dalam upacara penghormatan terakhir, KH Abdul Halim yang mewakili keluarga, berterima kasih kepda seluruh masyarakat yang telah membantu Mbah Ma'ruf -sapaan akrab KH Ma'ruf Irsyad semasa hidupnya, dalam memperjuangkan dakwah Islam di daerah Kudus dan sekitarnya.
Selain itu, Abdul Halim juga memintakan maaf untuk almarhum, apabila semasa hidupnya masih memiliki kesalahan yang belum sempat dimintakan maaf. "Kami selaku keluarga berharap, apabila ada hak-hak adami yang belum terselesaikan, mohonlah kiranya dapat dimaafkan. Dan apabila belum bisa memaafkan dapat berhubungan dengan keluarga," tutur Abdul Halim yang juga adik ipar Mbah Ma'ruf.
Tahlil dan doa bersama diselenggarakan setiap hari ba'dal isya' di kediaman Mbah Ma'ruf, Jagalan 62 Langgar Daelem Kudus. Menurut rencananya, pada hari ketujuh, yakni Malam Kamis pekan depan, ta'ziyah juga akan diisi dengan mauidhoh hasanah oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Sya'roni Ahmadi. (min)