Warta

Kang Said: Wahabi Berkembang Karena Uang

Jumat, 11 September 2009 | 05:12 WIB

Jakarta, NU Online
Berkembangnya ajaran Wahabi ala Saudi Arabia ke seluruh pelosok dunia belakangan ini tak lain dan tak bukan karena dukungan dana yang sangat besar yang dialirkan ke para aktifis pengikut wahabi.

Di Indonesia, kelompok ini mendirikan berbagai yayasan dengan dana sangat besar seperti di Jakarta, Jember, Situbondo, Solo dan lainnya.<>

KH Said Agil Siradj, menjelaskan Abdul Wahhab, pendiri wahabisme ini bukanlah intelektual muslim yang cemerlang. Tak ada karya besar yang dihasilkannya karena ia hanya mengarang kitab-kitab kecil saja.

Ini tentu berbeda dengan ajaran NU yang mengambil rujukan dari ulama-ulama besar seperti Imam Syafii, al Ghozali, Asy’ari dan lainnya yang keilmuannya telah teruji dalam rentang sejarah panjang.

Abdul Wahhab yang tinggal di Nadj atau wilayah timur Saudi Arabia saat ini yang meliputi Jeddah dan Riyadh, melakukan kolaborasi dengan Ibnu Saud, pendiri kerajaan Saudi Arabia untuk melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan Turki Utsmani.

Setelah melalui perjuangan panjang, upaya pemisahan diri tersebut berhasil menjadikan kerajaan Saudi Arabia seperti saat ini. Kemenangan pengikut Islam konservatif yang didukung oleh tentara badui militan tetapi kurang berpengetahuan ini telah menyebabkan Islam kehilangan banyak situs sejarahnya di Makkah dan Madinah yang telah dipelihara dengan baik sejak zaman Rasulullah.

“Mereka melakukan penghancuran luar biasa terhadap situs peninggalan Islam. Hampir saja makan rasulullah dan khulafaur rasyidien juga dihancurkan,” katanya.

Entah apa jadinya peradaban Indonesia yang sangat kaya dengan tradisi ini jika dana-dana hasil minyak ini digelontorkan untuk kampanye atas nama pemurnian Islam konservatif ala wahabi ini terus berkembang. (mkf)


Terkait