Pencalonan Ketua (nonaktif) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Mohamad Adnan sebagai Calon Wakil Gubernur, tampaknya mengilhami kader NU lainnya. Pasalnya, langkah politik itu diikuti Basukiyatno yang juga Ketua Pengurus Cabang NU Tegal, Jateng.
Basukiyatno berniat maju sebagai Calon Wakil Walikota Tegal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bakal digelar 26 Oktober tahun ini. Ia akan maju melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.<>
Sabtu (26/4) lalu, Basukiyatno telah mengembalikan formulir pendaftaran kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Tegal. Ia pun mengaku telah didukung sejumlah ulama dan kiai. Di antaranya, KH Moh. Ibrahim (Rais Suriyah PCNU Tegal), KH Zaeni Nadhif (Ketua Dewan Syura PKB), KH Moh. Khamim (Anggota Dewan Syura PKB).
Sejumlah kiai sepuh lainnya juga disebut telah mendukungnya, antara lain, KH Ismail Yasin, KH Maskuri, KH Sholeh Taslim, KH Abasiyaman, KH Fathkulloh, KH Mustain.
Basukiyatno mengatakan, niatnya maju sebagai wakil walikota dari dari PKB sebagai upaya menyelaraskan NU dan PKB. “Selama ini, kader NU yang memiliki kemampuan, memilih kendaraan (baca: partai) lain. Padahal PKB itu, partai yang dilahirkan NU,” pungkasnya.
“Sangat naif kalau PKB yang notabene partai yang dilahirkan NU kemudian tidak disinergikan. Saatnya kita jalan bersama. Jangan sampai kita memaksakan diri ’numpang’ ke kendaraan lain. Alangkah indahnya kalau kita bersatu,” imbuh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti, Tegal, itu.
Ketua Komisi Politik PCNU Kota Tegal dr. Muslih Dahlan mengungkapkan, direstuinya Basukiyatno maju dalam pilkada sebagai upaya pemberdayaan kader. “Selama ini, di setiap perhelatan demokrasi, warga NU atau kader-kader NU potensial hanya dimanfaatkan,” tandasnya. (rif)