Warta

Khofifah Bantah Kapolri Soal Jatim

Ahad, 22 Maret 2009 | 00:04 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa membantah keterangan Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri yang menyatakan tim KaJi telah memberikan dokumen palsu terkait dugaan manipulasi DPT di Pilkada Jatim.

"Lho wong aku punya data kok. Kita ini banding data bukan statement. Ini data langsung dari TPS, saya pegang 10 yang asli dari varian-varian kecurangan yang dilakukan. Ini ada 168 yang digandakan," kata Khofifah Indar Parawangsa, di Jakarta, Sabtu (21/3).<>

Selama memperjuangkan membongkar kecurangan Pilkada Jatim, Khofifah mengaku diping pong berkali-kali oleh Panwaslu dan Polda Jatim. Panwaslu menolak menerima laporan dan menyarankan tim KaJi melaporkan ke Polda Jatim, sementara Polda Jatim juga menolak menerima laporan karena harus Panwaslu yang menjadi pelapor.

"Bukti kecurangan diserahkan ke Polda. Dari Polda dipingpong ke Panwaslu. Ditolak, kemudian kembali diserahkan ke Polda. Dari Polda diserahkan kembali ke Panwas. Poldacjuga tidak mau menerima katanya harus lewat Panwas. Ada informasi Polda minta yang asli. Diantarkan yang asli oleh Ma'ruf (kuasa hukum KaJi), bahkan hingga 4 kali," papar mantan Menneg PP tersebut.

Khofifah mempersilakan partai-partai melakukan langkah-langkah antisipasi agar kecurangan di Pilkada Jatim tidak terjadi di Pemilu 2009. "Saya mewarning kepada orang-orang supaya mereka hati-hati," ujarnya.

"Sebentar lagi mau pileg, mau pemilu. Model pemilu kalau model input datanya seperti ini, model demokrasi seperti apa ini?" ujarnya heran.

Khofifah menyatakan tidak mau menjalani politik dengan kekerasan. Dia yakin, mesti ditutup-tutupi, kecurangan itu pasti akan ketahuan pada ujungnya. "Ketahuannya nati pada pemilu pilpres. Kebenaran harus ditegakkan, yang salah harus dihukum," tegasnya. (inl)


Terkait