Garut, NU Online
Para korban dan keluarga korban bencana alam berupa gempa bumi di Indonesia diminta untuk tetap tabah dan bersabar dalam menghadapi cobaan dari Tuhan. Para korban diharapkan bertawakkal kepada Allah tanpa perlu menyalahkan siapa pun dalam kejadian musibah alam tersebut.
Permintaan ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basuni dalam kunjungannya ke lokasi gempa di kecamatan Cikelet, Garut Jawa Barat, Ahad (4/10).<>
"Kami harapkan kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu untuk tetap bersabar dan tawakal. Ini semua merupakan cobaan dari Sang Maha Pencipta,'' tutur Menag di depan masyarakat korban gempa Garut yang berkumpul di Masjid Shiraatul Jannah.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Garut, Aceng HM Fikri mengungkapkan, akibat gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter tersebut mengakibatkan kerusakan berat pada 45 ribu lebih rumah penduduk di wilayah Garut.
''Gempa tersebut juga menyebabkan 10 274 Kepala Keluarga mengungsi atau sekitar 40.894 jiwa di wilayah Garut ini mengungsi. Setidaknya 565 unit sarana pendidikan rusak berat, 93 madrasah rusak berat serta 1053 Masjid rusak berat," terang Aceng. (min)
Para korban dan keluarga korban bencana alam berupa gempa bumi di Indonesia diminta untuk tetap tabah dan bersabar dalam menghadapi cobaan dari Tuhan. Para korban diharapkan bertawakkal kepada Allah tanpa perlu menyalahkan siapa pun dalam kejadian musibah alam tersebut.
Permintaan ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basuni dalam kunjungannya ke lokasi gempa di kecamatan Cikelet, Garut Jawa Barat, Ahad (4/10).<>
"Kami harapkan kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu untuk tetap bersabar dan tawakal. Ini semua merupakan cobaan dari Sang Maha Pencipta,'' tutur Menag di depan masyarakat korban gempa Garut yang berkumpul di Masjid Shiraatul Jannah.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Garut, Aceng HM Fikri mengungkapkan, akibat gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter tersebut mengakibatkan kerusakan berat pada 45 ribu lebih rumah penduduk di wilayah Garut.
''Gempa tersebut juga menyebabkan 10 274 Kepala Keluarga mengungsi atau sekitar 40.894 jiwa di wilayah Garut ini mengungsi. Setidaknya 565 unit sarana pendidikan rusak berat, 93 madrasah rusak berat serta 1053 Masjid rusak berat," terang Aceng. (min)
