Warta

Menara BTS di Atas Musholla Picu Keributan Warga

Kamis, 19 Agustus 2010 | 05:22 WIB

Jakarta, NU Online
Jika biasanya di atas mushola dibangun menara untuk pengeras suara azan, Musholla al-Jami'ah Jakarta Timur dibangun menara telekomunikasi yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan ibadah.

Saat ini pembangunan menara yang dibangun di atas Mushola al-Jamiah masih berlangsung. Warga sudah memprotes pada pihak kelurahan setempat, yang telah memberikan izin, namun hingga kini tidak mendapatkan jawaban memuaskan. Sementara papan IMB juga tidak nampak di lokasi.r />
Banyak warga warga RT 02/11 Kramat Jati, tempat dibangunnya BTS tersebut mengaku tak setuju atas pembangunan ini lantaran tak ada sosialisasi sebelumnya. Bahkan pihak ahli waris wakif (pewakaf) musholla juga menyatakan tidak setuju.

"Ini kan tanah wakaf keluarga saya, kalau hanya untuk musholla tidak apa. Tapi kalau sudah jadi ajang bisnis dengan cara membangun menara, jelas saya tidak terima. Apalagi izin yang dilaporkan ke lurah adalah perbaikan menara. Ini penipuan, menaranya saja belum ada kok sudah perbaikan, apanya yang diperbaiki," sesal Rahmat, Rabu (18/8), salah seorang keluarga ahli waris wakif yang tinggal di sekitar lokasi.

Berbeda dengan warga yang tidak setuju, Ustadz Jayadi yang juga warga RT 5/11 mengaku pembangunan menara ini telah mendapatkan izin dari warga dan pengurus musholla. "Siapa bilang tidak ada izin, mereka sudah lapor ke pengurus musholla," katanya.

Menurutnya, ada dua keuntungan yang dimiliki pihak musholla jika menara ini jadi dibangun. Yakni, menara tersebut akan menjadi milik Musholla al-Jamiah. Keuntungan lainnya, mendapatkan kompensasi berupa uang Rp 15 juta per tahun. Bahkan ada 25 KK warga setempat yang turut mendapatkan kompensasi dengan nilai masing-masing Rp 250 ribu.

Jayadi juga mengetahui kalau pembangunan menara ini mendapatkan tentangan dari sebagian warga yang juga masih ada hubungan tali persaudaraan dengannya. Ia menyebutkan tinggi menara adalah 25 Meter, sehingga warga yang menerima kompensasi pun sebanyak 25 KK.

Situs resmi Pemda DKI, beritajakarta.com melansir bahwa sebenarnya rencana pembangunan menara BTS itu sudah ada sejak tahun 2008 silam. Saat itu, menara akan dibangun di atas gedung SDN 25 Kramatjati namun ditentang pihak sekolah. Termasuk saat akan dibangun di sebuah masjid di RW 11 Kramatjati juga ditentang warga. Kini menara tersebut dibangun di atas Musholla al-Jamiah. (min)


Terkait