Warta

Mendagri: Pertahankan MAJT Sebagai Ikon Jawa Tengah

Ahad, 21 Juni 2009 | 00:15 WIB

Semarang, NU Online
Menteri Dalam Negeri Mardiyanto meminta kepada Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) supaya mempertahankan MAJT sebagai ikon Jateng, terutama dalam melaksanakan pengembangan budaya Islam. Mardiyanto menyampaikan hal itu saat membuka acara Rapat Kerja Badan Pengelola MAJT di Hotel Semesta, Semarang, Sabtu (20/6).
 
Menurut Mardiyanto, kata budaya sangat luas cangkupannya, sehingga perlu dijadikan orientasi dalam setiap program kerja yang disusun dan dilaksanakan pengurus MAJT. Bangunan yang besar beserta infrastruktur pendukungnya menimbulkan konsekuensi terhadap tingginya biaya pemeliharaan.<>
 
"Karena itu, perlu manajemen pengelolaan yang baik. Dengan demikian, antara syiar Islam dengan dukungan perawatan masjid dapat dilakukan secara proporsional," kata Mardiyanto yang juga Dewan Pembina BP MAJT.
 
"Untuk itu perlu dicari dan dipertahankan nilai-nilai positif yang selama ini telah dilakukan, sehingga menjadi kesinambungan yang baik," tutur Mardiyanto.
 
Gubernur Bibit Waluyo meminta kepada pengelola supaya betul-betul menjaga MAJT, karena biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya besar sekali, mencapai Rp 230 miliar. Lingkungan MAJT harus bersih, keagungan masjid jangan sampai ternodai oleh lingkungan yang kotor.

"Mengenai pasar induk, bila terealisasi akan memberikan konstribusi yang sangat besar bagi kemakmuran MAJT," kata Bibit.
 
Ketua Dewan Penasehat MAJT KH MA Sahal Mahfudh mengatakan, masjid tidak bisa dilepaskan dari persoalan duniawi. Maka bangunan setelah nabi mendirikan Masjid Nabawi di Madinah adalah mendirikan pasar.
 
Jadi antara masjid dan pasar bisa saling menunjang. Maka tugas pengelola adalah bagaimana masjid bisa mempengaruhi pasar agar melakukan praktek transaksi di pasar sesuai syariat Islam.

"Selain itu, saya berharap MAJT bisa menjadi contoh manajemen pengelolaan masjid yang baik di Jateng," harapnya.
 
Ketua BP MAJT Ali Mufiz mengatakan, pihaknya berharap empat tahun ke depan, pengurus mampu mewujudkan MAJT menjadi ikon sebagai masjid mutiara tanah Jawa.

"Langkah-langkah yang ditempuh antara lain melakukan aktivitas ketakmiran, pelayanan ibadah kepada umat serta perawatan dan pembenahan fisik masjid," kata Ali Mufiz. (SM)


Terkait