Warta

Menyiasati Cuaca & Iklim di Tanah Suci

Ahad, 18 Oktober 2009 | 10:12 WIB

Jakarta, NU Online
Kondisi cuaca dan iklim Arab Saudi yang berbeda dengan kondisi di tanah air menjadi kendala tersendiri bagi jamaah haji dari Indonesia. Jika tidak hati-hati, perbedaan cuaca dan iklim ini akan mengganggu kesehatan para jamaah.

"Pada musim haji nanti suhu udara di Makkah sejuk atau agak dingin. Sedangkan Madinah lebih dingin, tetapi kelembapannya sangat rendah," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Depkes) Tjandra Yoga Aditama dalam pers release-nya, Ahad (18/10).<>

Menurut Tjandra, kondisi ini dapat menyebabkan jalan nafas dan tenggorokan kering dan kulitnya mudah pecah-pecah sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain itu bibir dan kulit juga bisa menjadi kering dan pecah-pecah serta rawan dehidrasi (tubuh kekurangan air).

"Karena itu, jamaah dianjurkan untuk sesering mungkin minum air hangat dan menggunakan pelembab, terutama saat di Madinah," saran Tjandra.

Selain itu jamaah juga disarankan mengenakan masker yang dibasahi air. Jika tidak ada keperluan, jamaah sebaiknya tetap tinggal di pondokan. Jika harus bepergian, mereka dianjurkan selalu membawa air minum dan berupaya untuk tetap berada di tempat yang teduh.

"Jika udara sangat dingin, gunakan jaket atau selimut selama berada di luar pondokan," tambah Tjandra. (min)


Terkait