Warta

Mesir Upayakan PBB Tekan Israel Soal Senjata Nuklir

Selasa, 20 April 2010 | 13:48 WIB

New York, NU Online
Sebanyak 189 penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) 1970 akan bertemu di markas besar PBB, di New York, 3-28 Mei, untuk menghadiri konferensi yang membahas kesulitan perjanjian dalam mempertahankan kerpercayaan.

Pada pertemuan 1995, negara-negara anggota secara serentak menyokong satu resolusi yang mendukung gagasan 'Timur Tengah sebagai kawasan bebas senjata nuklir di samping senjata-senjata perusak massal lainnya.'<>

Dalam satu kertas kerjanya yang diajukan Mesir kepada para anggota perjanjian menjelang pertemuan bulan depan, Kairo mengatakan, konferensi mestinya secara resmi menyatakan penyesalan terhadap 'tidak adanya kemajuan yang dicapai sejak pelaksanaan resolusi pada 1995' dan menyerukan digelarnya konferensi perjanjian internasional pada 2011.

Tujuan konferensi tersebut mestinya adalah akan melancarkan perundingan-perundingan, dengan partisipasi semua negara Timur Tengah, mengenai perjanjian yang secara efektif bisa diperiksa dan mengikat secara internasional bagi pembentukan kawasan bebas senjata nuklir di Timur Tengah," kata kertas kerja Mesir itu.
Prakarsa-prakarsa Mesir pada pertemuan-pertemuan NPT bukanlah sesuatu yang baru.

Namun, para diplomat Barat yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan, kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Cina dan Rusia - diduga bersedia mendukung konferensi seperti itu, meskipun bukan dengan mandat perundingan.

Para diplomat, yang berbicara dengan Reuters dengan syarat tidak disebut namanya, mengatakan, tiga negara kuat Barat diduga juga mendorong Israel untuk turut ambil bagian, meskipun kedudukan mereka pada konferensi itu tidak bermandat untuk merundingkan perjanjian tersebut pada saat ini, ketika banyak negara di kawasan itu menolak mengakui negara Israel.

Mesir adalah salah satu dari beberapa negara Arab yang mengakui Israel. Para diplomat mengatakan, dukungan dari kelima anggota tetap Dewan Keamanan akan membantu menjamin dukungan luas terhadap rencana Mesir itu bulan depan. (reuters)


Terkait