Warta

Minyak Bisa Jadi Senjata Lawan Israel

Kamis, 15 Januari 2009 | 01:54 WIB

Teheran, NU Online
Pejabat pembantu otoritas tertinggi Iran, Rabu, menyatakan, minyak dapat digunakan sebagai senjata melawan Israel, AS dan sekutunya. Pernyataan itu mengulangi seruan sebelumnya yang diutarakan Panglima Iran yang menekankan perlunya embargo minyak mentah untuk mengatasi agresi di Gaza.

Iran yang merupakan negara produsen minyak nomor dua di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan belum lama ini agar minyak dapat digunakan sebagai senjata melawan musuh-musuh mereka.<>

Seorang panglima militer Iran pada 4 Januari menyerukan negara-negara Islam bisa melakukannya dengan cara memangkas ekspor minyaknya ke negara-negara pendukung Israel selama krisis Gaza. Namun Arab Saudi, negara produsen minyak terbesar di OPEC menyatakan negara-negara produsen di Timur Tengah, mengabaikan seruan itu.

Yahya Rahim Safavi, mantan Panglima Penjaga Revolusi dan kini penasihat senior Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei mengatakan, negara-negara Muslim harus memberi perhatian penuh terhadap aksi brutal Israel, yang didukung AS dan sekutunya.

Rahim Safavi mengatakan, negara-negara Muslim ini harus memiliki misi kuat dan tanggung jawab untuk memertahankan Islam dan identitas Islamnya, kata dia seperti dikutip Kantor Berita Mehr Iran dalam pidatonya menyangkut agresi Israel ke Gaza.

"Dengan menggunakan kapabilitas ekonomi dan politik negara-negara Islam seperti alat energi, senjata minyak dan gas, serta tekanan ke kedutaan besar rezim Zionis di luar negeri di antara tindakan yang bisa menunjukkan kekuatan persatuan dunia Islam untuk mengatasi musuh-musuh di dunia," katanya.

Para pejabat Israel sering merujuk Israel sebagai rezim Zionis. Iran tidak mengakui hak Israel yang ada karena menggusur hak warga Palestina.

Dengan mengutuk serangan Israel di Gaza yang telah membunuh lebih dari 900 warga Palestina, Iran melawan tuduhan Israel dan AS yang menyatakan Iran membangun senjata nuklir. Teheran berulang kali membatah tuduhan tersebut dengan menyatakan reaktor nuklir yang ada digunakan untuk tujuan damai. (ant/min)


Terkait