Dalam rangka mengukuhkan proses islah PKB, Ketua Umum DPP PKB A. Muhaimin Iskandar akan memberi penghargaan secara khusus kepada Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB alm. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai maha guru bangsa.
Penghargaan ini untuk menggugah seluruh warga PKB dan pengagum Gus Dur untuk meneladani kepemimpinannya di masa-masa mendatang untuk membangun kebersamaan daalam membangun bangsa Indonesia.<>
“Alhamdulillah soal proses islah ini berjalan baik. Islah berjalan terus. Pak Muhyidin Arubusman, sekretaris Dewan Syuro DPP PKB sudah mendukung proses islah tersebut. Karena itu pada puncak ulang tahun PKB pada 23 Juli mendatang, kami akan memberikan penghargaan kepada Gus Dur sebagai maha guru PKB dan bangsa ini,” tandas Muhaimin pada wartawan seusai acara khitanan massal FPKB di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Rabu (14/7/2010).
Ia berharap mudah-mudahan dengan penghargaan itu bisa menggugah semua orang pendukung PKB meneladani Gus Dur untuk membangun kebersamaan dalam membangun bangsa ini.
Sayangnya, upaya islah ini masih belum menemui titik temu. Zanuba Arifah Chafsoh atau lebih dikenal Yenny Wahid selama ini tidak pernah diajak berbicara soal islah tersebut. Karena itu ia merasa kalau ada pihak-pihak yang menamakan diri sebagai wakil dari PKB Kalibata, apalagi Gus Dur, itu hanya klaim saja.
Menurut Yenny mereka mewakili diri sendiri dan bukan PKB Kalibata. Hanya bagi-bagi jabatan. Sebab, selama ini Muhaimin Iskandar tidak pernah bersedia mengakui Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB yang sah sampai akhir hayatnya.
“Kalau hanya bagi-bagi jabatan, kami menolak. Kecuali kalau kembali pada hasil Muktamar II PKB Semarang, 2005,”ujar Yenny. (mnf)