Presiden Persatuan Komunitas dan Organisasi Islam Italia (UCOII), Mohamed Nour Dachan mengecam Jose Mourinho, manajer Inter Milan, terkait ucapannya tentang puasa Ramadan. Dachan kecewa dengan pernyataan Mourinho yang menyebutkan puasa mengakibatkan pesepak bola tidak bisa tampil optimal.
''Saya pikir Mourinho jangan terlalu banyak bicara. Pesepak bola muslim tidak menjadi lemah karena puasa. Kami tahu dari Institut Medikal Olahraga bahwa mental dan stabilitas psikologi justru dapat memberikan tenaga ekstra bagi pemain yang berlaga di lapangan.'' kata Dachan.<>
Juara bertahan Inter Milan Ahad (23/8) lalu mengawali musim kompetisi dengan hasil buruk. Nerazzurri, julukan Inter Milan, ditahan imbang 1-1 saat menjamu klub promosi Bari di Stadion Giuseppe Meazza. Mourinho geram dan melemparkan kesalahan pada pemainnya.
Sulley Muntari, gelandang Inter beragama Islam, merupakan salah satu pemain yang mendapat kecaman Mourinho. Muntari dinilai tidak bisa tampil optimal lantaran gelandang Ghana itu ngotot ingin tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan saat pertandingan.
''Muntari memiliki beberapa masalah terkait Ramadan. Dengan kondisi cuaca yang sangat panas, tentunya tidak bagus bagi dirinya untuk tetap melakukan puasa. Ramadan tidak datang di waktu yang ideal bagi pemain untuk melakukan pertandingan,'' kata Mourinho.
Pernyataan Mourinho terkait puasa Ramadan itu yang menuai kritikan dari petinggi muslim Italia. Keyakinan agama merupakan hak pribadi dari tiap individu.
''Seorang pemain penganut Kristen, Yahudi atau Islam itu justru secara psikologis lebih mampu mengendalikan emosinya. Itu membuat mereka mampu meningkatkan performanya,'' kata Dachan. (reuters)