Mustasyar dan Wakil Rais Aam PBNU Dinilai Bisa Damaikan Konflik PKB
Rabu, 16 April 2008 | 06:31 WIB
Mustasyar dan Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan KH Tolhah Hasan, dinilai bisa mendamaikan konflik di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal tersebut diungkapkan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) di Jakarta, Selasa (15/4) kemarin.<>
Selain itu, menurut Gus Sholah, nama lain yang bisa membantu memecahkan masalah di tubuh partai berlambang bola dunia dan sembilan bintang itu adalah Umar Wahid yang merupakan adik kandung Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Gus Sholah yang juga adik kandung Gus Dur menyampaikan nama-nama itu kepada para pemuda NU yang bersilaturrahim ke rumahnya untuk minta masukan bagaimana cara mengatasi konflik di tubuh PKB pada Senin (14/4) lalu.
“Banyak masalah yang kita bicarakan. Salah satunya bagaimana menyelesaikan masalah PKB, karena di berbagai tempat timbul keresahan dan kebingungan. Saya pikir, berita-berita terakhir menjadi masalah yang dirisaukan mereka. Nah, bagaimana cara penyelesaiannya,” kata Gus Sholah.
Ketiga nama tersebut, menurut mantan ketua PBNU itu cocok mendamaikan PKB karena selama ini mereka dianggap netral dan memiliki kapasitas yang tidak diragukan lagi.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Gus Sholah, tercetus ide untuk melakukan musyawarah luar biasa (MLB). Namun, penyelenggaranya diharapkan bukan berasal dari dua kubu yang sedang berseteru. “Kita minta pihak ketiga yang menjadi penanggungjawabnya biar netral. Tapi tetap dibantu kedua kubu,” katanya.
Pesertanya, kata Gus Sholah, “Ya semua, termasuk 50 cabang yang dibekukan, dan 15 DPW yang juga dibekukan,” usul Gus Solah. (dtc/rif)