Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, dalam tahun-tahun mendatang merencanakan untuk menerima mahasiswa dari Palestina. Para mahasiswa Palestina itu akan dibiayai oleh Pemerintah Indonesia untuk belajar diberbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Program Pascasarjana Undip Prof Y Warella PhD pada saat memberikan materi pada acara pembekalan bagi dosen program S2 Ilmu Komunikasi Undip, di Gedung Pascasarjana Undip, Selasa (10/2).<>
''Ke depan, program S2 Ilmu Komunikasi diharapkan juga akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa palestina untuk belajar ilmu komunikasi,'' kata Warella.
Untuk mendukung hal tersebut, ungkapnya, diperlukan kesiapan dari segenap pengajar untuk mulai melengkapi alat bantu mengajar dengan menggunakan Bahasa Inggris. Program itu memberikan peminatan pada konsentrasi kebijakan media dan komunikasi strategis.
Lebih lanjut, Warella menjelaskan, konsentrasi kebijakan media lebih pada upaya untuk memberikan pembelajaran tentang media sebagai pendefinisi realitas dan juga bahasan tentang media sebagai institusi bisnis.
''Sedangkan konsentrasi komunikasi strategis lebih pada upaya untuk memberikan pengetahuan serta mengkaji media sebagai alat persuasi ekonomi, politik dan sosial,'' katanya.
Menurutnya, tujuan diadakannya pembekalan adalah untuk memberikan kesamaan persepsi tentang materi yang akan disampaikan pada saat kuliah tentang kebijakan media dan komunikasi strategis.
''Dan penyelenggaraan program S2 Ilmu Komunikasi di Undip diharapkan memiliki kompetensi menguasai pengetahuan secara teoritis yang memadai dan mampu menerapkan keterampilan di bidang komunikasi massa. Utamanya bidang kebijakan media dan komunikasi strategis,'' tandasnya.
Adapun acara pembekalan bagi para staf pengajar S2 Ilmu Komunikasi tersebut dilakukan sebagai salah satu persiapan untuk mulai melaksanakan kuliah bagi mahasiswa angkatan I Program S2 Ilmu Komunikasi yang akan dimulai pada 1 April 2009. (SM)