Warta

Paus Minta Maaf

Sabtu, 20 Maret 2010 | 23:15 WIB

Roma, NU Online
Paus Benediktus XVI meminta maaf kepada para korban pencabulan anak-anak oleh para pastur Katolik Irlandia. Dalam sepucuk surat kepasturan kepada umat Katolik Irlandia, dia mengakui adanya

"pengkhianatan Gereja" yang dialami oleh para korban dan keluarga mereka. Paus mengatakan ada "kesalahan berat" di kalangan uskup dalam menanggapi tuduhan pedofilia.<>

Surat kepasturan ini merupakan pernyataan pertama yang dikeluarkan oleh Vatikan mengenai pencabulan seksual terhadap anak-anak. Permintaan maaf ini menyusul pembongkaran pedofilia di tubuh geraja Katolik Irlandia yang sangat mengguncang lembaga itu.

Berbagai skandal yang melibatkan para pastur Katolik juga terjadi di negara-negara lain, termasuk di negeri asal Paus sendiri, Jerman.

Dalam kalimat yang ditujukan langsung kepada para korban pencabulan, Paus menulis, "Kalian sangat menderita dan saya sungguh menyesalkannya."

Ia menambahkan, "Kepercayaan kalian dikhianati dan kehormatan kalian dilanggar... Secara terbuka saya menyatakan malu dan penyesalan yang kita rasakan bersama."

Dikatakannya, mereka yang bersalah harus "bertanggung jawab di depan Tuhan dan diadili sebagaimana mestinya atas dosa dan tindak pidana yang mereka lakukan".

Tentang penyesalannya, Paus menulis, "Secara terbuka saya menyatakan malu dan penyesalan yang kita rasakan bersama."

Paus juga mengecam prosedur yang tidak memadai dalam menentukan calon pastur dan "informasi kemanusiaan, moral, kecendekiaan serta spiritual yang tak memadai di berbagai sekolah dan pusat latihan kepasturan" sebagai faktor-faktor yang menyebabkan krisis itu. Ia mengatakan, "Tindakan cepat diperlukan untuk mengatasi faktor-faktor itu, yang menimbulkan akibat buruk bagi kehidupan para korban dan keluarga mereka."

Meskipun Paus mengatakan para pejabat Vatikan akan mengunjungi Irlandia untuk memeriksa sebagian diosis, dia tidak meminta perubahan struktur geraja di Irlandia. Dia juga tidak meminta pengunduran diri seorang uskup pun, meskipun beberapa orang sudah meninggalkan jabatan mereka secara suka rela.

Namun demikian, pernyataan Paus itu tidak memenuhi tuntutan para korban agar ada pengakuan bahwa pencabulan ditutup-tutupi secara sistematis. Pemimpin kelompok korban Irlandia mengatakan dia kecewa karena surat Paus itu tidak mengakui tanggung jawab Vatikan dalam krisis ini.

"Kami merasa surat itu tidak menyinggung keprihatinan para korban," kata Naeve Lewis, direktur eksekutif One in Four kepada kantor berita Reuters. (bbc)


Terkait