Pemerintah segera membentuk tim teknis yang akan menyusun rencana pelaksanaan program bantuan RI bagi rakyat Palestina di wilayah Jalur Gaza, Palestina.
"Hasil konferensi Mesir sudah dilaporkan ke Presiden. Pekan ini akan ada pertemuan untuk membahas masalah itu sekaligus membentuk tim teknis. Tim ini akan berangkat ke Gaza untuk memetakan kebutuhan bantuan," kata Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Indroyono Soesilo, di Jakarta, Selasa (10/3).<>
Menurut Indroyono, anggota tim teknis tersebut antara lain akan terdiri atas perwakilan dari Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Pekerjaan Umum, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.
Lebih lanjut, Indroyono menjelaskan, dalam Konferensi Internasional Rekonstruksi Gaza di Sharm El Sheikh, Mesir, pada 2 Maret 2009, pemerintah Indonesia menawarkan tiga jenis bantuan. Bantuan yang ditawarkan antara lain meliputi pembangunan infrastruktur untuk pendidikan dan kesehatan serta program peningkatan kapasitas bagi seribu warga Palestina.
"Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie juga menawarkan bantuan teknis dan asistensi dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi berdasarkan pengalaman Indonesia ketika membenahi wilayah Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias yang porak-poranda akibat tsunami pada bulan Desember tahun 2004 lalu,' tutur Indroyono.
Terkait besaran bantuan dana yang akan diberikan pemerintah kepada rakyat Palestina, Indroyono mengatakan, "Pemerintah Indonesia belum menyatakan berapa besaran bantuan yang akan diberikan karena belum tahu kondisi nyata di sana. Karena itu akan dilihat dulu, apa saja yang dibutuhkan dan yang bisa dilakukan, baru bisa menentukan besar bantuan."
tandasnya. (rep)