Jember, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak kepada konstituennya untuk bersemangat dalam menegakkan kebenaran. Demikian dinyatakan KH MA Ayyub Syaifur Rijal AS Pendiri Persaudaraan Antar Guru Ngaji (Persada Agung) dalam kampenyenya di depan ribuan massa PKB di Lapangan Sukorejo Jember, Jumat (3/4).
KH Ayyub mengajak warga Jember untuk kritis dan jeli dalam melihat semua persoalan. "Coba Pannjenengan tengok semua, apakah warga sudah bebas buta huruf? Ternyata masih banyak warga yang belum bisa membaca dan itu harus menjadi kerja keras PKB ke depan," tegasnya disambut tepuk tangan ribuan warga.<>
Mantan Ketua PCNU Bondowoso ini menegaskan, PKB harus tetap menjadi penegak kebenaran meskipun perahunya sedang berada dalam ancaman besar. Justru di sinilah ujian berat untuk mengukur kadar loyalitas partai yang dilahirkan dari para tokoh sepuh NU itu.
"Jangan saat besar semuanya mau melakukan pembelaan. Tapi ketika dalam bahaya, semuanya lari. Itu menunjukkan sikap yang tidak istikamah dalam membela mabda siyasi (ideologi politik) partai," ujar pendiri Pondok Sepuh di Pasuruan ini.
Acara PKB kemarin bertambah asyik dengan gebyar musik Balasyik milik Yahya. Sejumlah deret lagu populer mengajak ribuan massa partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan ini, untuk ber-jafin ria (tarian khas Arab). (min)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak kepada konstituennya untuk bersemangat dalam menegakkan kebenaran. Demikian dinyatakan KH MA Ayyub Syaifur Rijal AS Pendiri Persaudaraan Antar Guru Ngaji (Persada Agung) dalam kampenyenya di depan ribuan massa PKB di Lapangan Sukorejo Jember, Jumat (3/4).
KH Ayyub mengajak warga Jember untuk kritis dan jeli dalam melihat semua persoalan. "Coba Pannjenengan tengok semua, apakah warga sudah bebas buta huruf? Ternyata masih banyak warga yang belum bisa membaca dan itu harus menjadi kerja keras PKB ke depan," tegasnya disambut tepuk tangan ribuan warga.<>
Mantan Ketua PCNU Bondowoso ini menegaskan, PKB harus tetap menjadi penegak kebenaran meskipun perahunya sedang berada dalam ancaman besar. Justru di sinilah ujian berat untuk mengukur kadar loyalitas partai yang dilahirkan dari para tokoh sepuh NU itu.
"Jangan saat besar semuanya mau melakukan pembelaan. Tapi ketika dalam bahaya, semuanya lari. Itu menunjukkan sikap yang tidak istikamah dalam membela mabda siyasi (ideologi politik) partai," ujar pendiri Pondok Sepuh di Pasuruan ini.
Acara PKB kemarin bertambah asyik dengan gebyar musik Balasyik milik Yahya. Sejumlah deret lagu populer mengajak ribuan massa partai berlambang bola dunia dikelilingi sembilan ini, untuk ber-jafin ria (tarian khas Arab). (min)
