Kemenangan Partai Kebangkitan bangsa (PKB) di Jawa Timur (Jatim) dalam 2 kali pemilu lalu merupakan satu-satunya kemenangan PKB di tingkat nasional. Maksudnya, hanya di ranah politik Jatim PKB bisa memetik kemenangan dibandingkan partai lain. Namun lain halnya dengan pemilu legislatif 2009 kali ini, Suara PKB merosot jauh.
Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga mengalami kekalahan yang telak pada pemilu 2009 ini. Di mana PPP pada Pemilu 2004 lalu menempati posisi kelima, tapi pada Pemilu 2009 ini untuk sementara menempati ranking ke-8. Posisi PAN dan Partai Golkar jauh l<>ebih baik dibanding PPP.
Posisi sementara hingga saat ini, hasil penghitungan suara di Jawa Timur menunjukkan bahwa PAN dan Partai Golkar merupakan kekuatan politik yang relatif bisa bertahan pada Pemilu 2009.
PKB di Jatim adalah kekuatan politik yang paling terpukul atas hasil sementara Pemilu 2009 di Jatim. Partai ini menempati ranking ketiga di bawah PD dan PDI-P dengan angka dukungan 11,30%. Pada Pemilu 1999 dan 2004, PKB jadi kekuatan politik utama di Jatim dengan angka dukungan lebih 30%.
Pada Pemilu 2004, PKB di Jatim memperoleh dukungan 30,55%. Posisi kedua PDI-P dengan 21%, Partai Golkar dengan 13%, Partai Demokrat dengan 7,39%, PPP dengan 6,86%, PAN dengan 4,92% dan PKS dengan 3%.
Kemungkinan besar suara PKB di Jatim digerogoti Partai Gerindra yang menyodok ke posisi 7 dan PKNU yang berada di posisi ke-10. Suara PKB juga kemungkinan besar beralih ke PD. Kabarnya, di sejumlah daerah pemilihan di ranah Tapal Kuda Jatim, perolehan suara PD mengalami kenaikan signifikan dibanding Pemilu 2004.
Rontoknya suara PKB di Jatim tak mungkin bisa dilepaskan dari perpecahan internal yang berlangsung berseri dan masif di partai ini. Pascamuktamar Semarang 2005, PKB tak pernah sepi konflik internal. Hampir 4 tahun terakhir ini antarelite dan kader PKB terus-menerus terlibat konflik tanpa ada solusi final yang memuaskan semua pihak yang terlibat konflik. (SM)