Warta

PKB Jangan Berharap Banyak di Pemilu 2009

Sabtu, 26 April 2008 | 21:31 WIB

Jakarta, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jangan berharap banyak di Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 mendatang jika para pengurus dan kader partai tak bekerja keras. Pasalnya, pada hajatan demokrasi lima tahunan itu akan terjadi ‘pertarungan’ yang sangat ketat antar-partai politik untuk memperebutkan suara Nahdliyin (sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama/NU).

Hal itu diungkapkan Peneliti Utama pada Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Enceng Shobirin Nadjib. Ia mengatakan hal itu saat menjadi narasumber pada peluncuran buku modul pengkaderan PKB berjudul “Saya Bekerja Maka PKB Menang” di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (26/4).<>

“Terutama bagi partai besar pemenang Pemilu 2004. Mereka juga pasti akan memperebutkan suara NU yang besar pada Pemilu 2009. Pertarungan itu akan semakin ketat dibanding pemilu sebelumnya,” jelas Enceng pada acara yang juga dihadiri Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar itu.

Analisanya cukup beralasan. Pasalnya, kata dia, menurut satu survei, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan mendapat dukungan paling besar dari kalangan Nahdliyin. Disusul kemudian Partai Golkar. “PKB justru di posisi ke-3. Artinya, dukungan warga NU jauh lebih besar pada partai lain dibanding PKB,” pungkasnya.

Enceng berharap, konflik di tubuh PKB antara kubu Ketua Umum Dewan Syura KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Ketua Umum Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar, dapat selekasnya diselesaikan dengan baik. Jika tidak, maka PKB benar-benar tak mendapatkan apa pun di Pemilu 2009.

“Akhir tahun (2008) ini para pengurus dan kader PKB harus mulai bekerja keras. Harus mulai mengintensifkan kerjanya. Kalau kayak gini terus (baca: konflik), maka suara PKB akan turun,” terang Enceng.

Selain Muhaimin, acara peluncuran buku itu juga dihadiri beberapa petinggi Pengurus Besar NU, di antaranya, Abbas Muin (Ketua) dan Taufiq R. Abdullah serta Lily Khadijah Wahid (adik kandung Gus Dur). (rif)


Terkait