Warta

PKB Kubu Muhaimin Luncurkan Buku Modul Pengkaderan

Ahad, 27 April 2008 | 04:26 WIB

Jakarta, NU Online
Seolah tak terlalu peduli dengan konflik yang melanda, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kubu Ketua Umum Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar meluncurkan buku yang modul bagi pengkaderan partai. Peluncuran berjudul “Saya Bekerja Maka PKB Menang” itu dilakukan di Hotel Acacia, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (26/4) kemarin.

Hadir dalam acara itu Muhaimin dan dua petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU): Abbas Muin (Ketua) dan Taufiq R. Abdullah (Wakil Sekretaris Jenderal). Tampak pula adik kandung Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Lily Khadijah Wahid serta Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI Ida Fauziyah.<>

Andi Muawiyah Ramli, Penyusun buku modul tersebut mengatakan, pihaknya akan mencetak buku itu sebanyak 10 ribu eksemplar. Dari buku itu juga, ujarnya, diharapkan dapat melahirkan 1 juta kader militan se-Indonesia yang dapat memenangkan PKB pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 mendatang.

“Modul pengkaderan pada buku ini sudah diuji coba di beberapa daerah di Indonesia, di antaranya, di Pekanbaru (Riau), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Jombang (Jawa Timur). Hasilnya bagus. Tinggal mengoptimalkan proses pengkaderannya saja,” ungkap Andi yang juga Koordinator Pengkaderan DPP PKB.

Ia berharap, kader-kader PKB yang militan itu dapat menjadi kekuatan utama dalam menggerakkan partai. Dengan itu pula, katanya, fenomena masuknya orang-orang non-kader ke PKB sebagaimana terjadi saat ini tak terulang lagi di masa mendatang.

Muhaimin menyambut baik diterbitkannya buku modul pengkaderan tersebut. Pasalnya, ia mengakui bahwa PKB selama ini terlalu mengandalkan kultur dan figur utama. Di masa mendatang, ia berharap PKB dapat menyelaraskan kultur, figur ditopang kekuatan kader yang militan.

“Gejala tidak sehat di PKB saat ini, di mana ada orang-orang non-kader yang masuk dan memegang kebijkan partai, tidak akan terjadi lagi. Kita harus bertekat membersihkan adanya anasir-anasir jahat di partai seperti yang terjadi sekarang,” terang Muhaimin yang juga mantan ketua umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia itu. (rif)


Terkait