Surabaya, NU Online
Para ulama pendiri dan deklarator Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) mengukuhkan PKNU sebagai partai yang membela kaum dhuafa. Demikianlah salah satu hasil pertemuan yang diadakan di Hotel Sinar, kawasan Juanda, Ahad (22/3).
Sejumlah ulama dan kiai sepuh PKNU hadir, di antaranya, KH Abdullah Faqih dari Langitan Tuban, KH Abdurochman Chudlori dari Tegalrejo Magelang Jawa Tengah, KH Ahmad Warson Al-Munawir dari Krapyak Jogjakarta, KH Zainal Abidin dari Krapyak Jogjakarta, KH Nurul Huda Djazuli dari Ploso Kediri, KH Idris Marzuqi dari Lirboyo Kediri, KH Mas Muhammad Subadar dari Besuk Pasuruan dan KH Sholeh Qosim dari Sidoarjo, serta Ketua Umum DPP PKNU Drs H Choirul Anam.<>
Para ulama pendiri dan deklarator PKNU ini memberikan tausiyah kepada seluruh caleg dan kader partai perasas Islam Ahlussunnah Waljamaah ini dan memberikan satu arahan atau pegangan untuk para pengurus PKNU dan warga PKNU seluruh Indonesia.
Para ulama mengingatkan seluruh pengurus PKNU mulai dari tingkat pusat sampai desa, dan terutama para caleg serta warga PKNU seluruh Indonesia berjuang dan melestarikan Politik Kiai yang sekarang dinilai sangat segmentatif. Para caleg diminta untuk menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai dengan dasar-dasar Islam Ahlusunnah Waljamaah.
Para ulama pendiri PKNU meminta seluruh warga PKNU betul-betul ikut menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009. Dan jika nantinya terdapat persoalan dalam pelaksanaan pesta demokrasi, warga PKNU dilarang melakukan perbuatan anarkhis. Para ulama menganjurkan agar tetap melakukan perbuatan-perbuatan sesuai dengan aturan hukum dan mengedepankan watak yang akhlakul karimah. (min)
Para ulama pendiri dan deklarator Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) mengukuhkan PKNU sebagai partai yang membela kaum dhuafa. Demikianlah salah satu hasil pertemuan yang diadakan di Hotel Sinar, kawasan Juanda, Ahad (22/3).
Sejumlah ulama dan kiai sepuh PKNU hadir, di antaranya, KH Abdullah Faqih dari Langitan Tuban, KH Abdurochman Chudlori dari Tegalrejo Magelang Jawa Tengah, KH Ahmad Warson Al-Munawir dari Krapyak Jogjakarta, KH Zainal Abidin dari Krapyak Jogjakarta, KH Nurul Huda Djazuli dari Ploso Kediri, KH Idris Marzuqi dari Lirboyo Kediri, KH Mas Muhammad Subadar dari Besuk Pasuruan dan KH Sholeh Qosim dari Sidoarjo, serta Ketua Umum DPP PKNU Drs H Choirul Anam.<>
Para ulama pendiri dan deklarator PKNU ini memberikan tausiyah kepada seluruh caleg dan kader partai perasas Islam Ahlussunnah Waljamaah ini dan memberikan satu arahan atau pegangan untuk para pengurus PKNU dan warga PKNU seluruh Indonesia.
Para ulama mengingatkan seluruh pengurus PKNU mulai dari tingkat pusat sampai desa, dan terutama para caleg serta warga PKNU seluruh Indonesia berjuang dan melestarikan Politik Kiai yang sekarang dinilai sangat segmentatif. Para caleg diminta untuk menegakkan kebenaran dan keadilan sesuai dengan dasar-dasar Islam Ahlusunnah Waljamaah.
Para ulama pendiri PKNU meminta seluruh warga PKNU betul-betul ikut menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2009. Dan jika nantinya terdapat persoalan dalam pelaksanaan pesta demokrasi, warga PKNU dilarang melakukan perbuatan anarkhis. Para ulama menganjurkan agar tetap melakukan perbuatan-perbuatan sesuai dengan aturan hukum dan mengedepankan watak yang akhlakul karimah. (min)
