Warta

PMII Dukung Perjanjian Ekstradisi RI-Singapura

Kamis, 26 April 2007 | 09:40 WIB

Jakarta, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendukung rencana penandatanganan perjanjian ekstradisi antara pemerintah Indonesia dan Singapura. Organisasi berbasis mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) itu menilai, perjanjian tersebut bisa jadi langkah awal untuk mengembalikan uang negara yang dibawa kabur para koruptor Indonesia.

“Selain bisa memerbaiki hubungan antara Indonesia dan Singapura, uang negara yang dilarikan oleh para koruptor negeri ini ke Singapura bisa dibawa pulang,” kata Ketua Umum Pengrus Besar PMII Hery Haryanto Azumi kepada wartawan di Grha Mahbub Junaedi, Jakarta, Kamis (26/4)

<>

Menurut Hery, sudah bertahun-tahun Indonesia berusaha menarik Singapura untuk melakukan kerja sama ekstradisi, sebab selama ini penegak hukum Indonesia sulit menangkap penjahat maupun koruptor yang bersembunyi di Singapura.

Dengan adanya perjanjian itu, ada harapan bagi Indonesia untuk membawa pulang para penjahat dan koruptor yang diyakini hidup tenteram di Singapura, terutama mereka yang terlibat skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Menurut rencana, perjanjian ekstradisi akan diteken di Istana Tapak Siring, Bali, pada 17 April mendatang dan disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Sebelumnya, Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh menjelaskan, perjanjian ekstradisi itu disepakati berlaku surut hingga 8-9 tahun ke belakang sejak penandatanganan. "Pokoknya, zaman Pak Harto juga bisa kena," kata Jaksa Agung di Kantor Presiden, Selasa (24/4) lalu.

Harlah PMII ke-47

Besok, Jumat (27/4) malam, PMII akan menggelar puncak peringatan hari lahirnya yang ke-47. Acara bertajuk “Memahami Sejarah PMII dalam Bingkai Gerakan Islam Indonesia” yang akan diselenggarakan di Tugu Proklamasi, Jakarta, itu, akan menghadirkan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Gus Dur akan menjadi keynote speaker (pembicara kunci) pada puncak harlah besok. Beliau sudah menyatakan siap untuk hadir,” ujar Hery.

Selain Gus Dur, sejumlah tokoh nasional dan mantan ketua umum PB PMII pun akan turut meramaikan puncak perayaan tersebut. Antara lain Wakil Ketua DPR RI Muhamimin Iskandar, Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, tokoh Partai Persatuan Pembangunan Abduh Padare.

Sejumlah mantan aktivis PMII yang kini menjadi politisi Partai Kebangkitan Bangsa, seperti Ali Masykur Moesa, Muhyidin Arubuzman, Effendy Choirie, dan lain-lain, juga dipastikan hadir. (rif)


Terkait