Jakarta, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dimana banyak para aktifis mahasiswa NU berkiprah berencana melaksanakan kongres ke XV pada 26- 30 Mei 2005 mendatang. Acara tersebut akan bertempat di Wisma Jaya Raya Cikopo Bogor.
Kali ini kongres untuk menyusun program dan kepengurusan dua tahun mendatang mengambil tema “Bersinergi Menuju Kearifan Bernegara”. Ketua Umum PMII Malik Haramain mengungkapkan bahwa tema ini untuk menggugah moralitas para pemimpin bangsa yang saat ini banyak dipertanyakan oleh berbagai fihak ketika dihubungi NU Online (04/05).
<>Kongres akan diikuti oleh sekitar 1200 peserta yang mewakili 220 cabang dan koordinator cabang (setingkat pengurus wilayah). Terdapat lima orang perwakilan dari masing-masing cabang dan koordinator cabang dan diantaranya minimal terdapat satu orang wakil perempuan.
Rencananya kongres ini akan dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla dan KH Hasyim Muzadi juga dijadualkan memberikan sambutan. Beberapa menteri dan pejabat tinggi yang diundang untuk memberikan ceramah diantaranya adalah Menpora Adyaksa Dault, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Ketua DPR Agung Laksono, Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, dan Menteri Koperasi dan UKM Surya Darma Ali.
Saat ini bursa calon kandidat juga sudah mulai ramai. Yang berasal dari struktur saat ini adalah Israk D. Pramulya (sekjen/PC Makasar), Syarifuddin (ketua/PC Jogja), Umar Sadat Hasibuan (PC Jambi/wakil bendahara), Masmuni Mahatma (wasekjen/PC Bandung), Alfiantoni (PC Bengkulu/ketua), Hasan Basri Sagala (ketua/PC Medan) dan Badik Zamanil Masnur (PC Malang).
Sedangkan dari luar struktur yang mulai mencalonkan diri adalah Andik Sutomo (PC Jombang), Jamaluddin Hasyim (PC Jaksel), M. Rodlie Kaelani (PC Manado) Mustafid (PC Jogja).
Mengingat banyaknya calon tersebut, eliminasi akan dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ada dalam tata tertib seperti batasan umur, pernah duduk sebagai ketua cabang dan lainnya.
Selanjutnya juga diperlukan dukungan minimal untuk mencalonkan diri. Malik mengungkapkan bahwa dalam kongres di Kutai yang dimenangkannya dibutuhkan dukungan dari 25 cabang. Saat ini bisa saja persyaratan tersebut naik karena bertambahnya jumlah cabang yang ada.
Malik menegaskan bahwa dirinya tidak mendukung salah satu kandidat yang manapun. Namun ia berharap agar ketua umum yang akan datang bisa melanjutkan program strategis yang saat ini sudah dirintisnya. “Jangan sampai ada keterputusan program seperti masa yang lalu-lalu karena masa kepengurusan PMII sangat pendek,” tandasnya.(mkf)