Jakarta, NU Online
Kabar tentang kesepakatan antara Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Presiden SBY untuk memecat Menkeu Sri Mulyani adalah upaya pmnggembosan Pansus Century.
"Saya kira kalau ada yang mengganggap ini pengalihan isu belaka. Tapi menurut saya itu dihembuskan untuk pengacauan suasana pemeriksaan di Pansus," ujar anggota Pansus Angket Century dari Fraksi Partai Persatuan pembangunan (FPPP) Romahurmuzy di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/1).<>
Menurut Wasekjen PPP ini, Pansus harus mengecek kebenaran informasi tentang pertemuan antara SBY dan Ical. Sebab, sudah ada bantahan dari pihak yang terlibat, baik dari Partai Golkar dan lingkungan istana terkait isu tersebut.
"Tidak dalam tempatnya membicarakan menteri atau reshuffle kabinet berdasarkan bargaining politik. Pertemuan itu sendiri tidak berpengaruh ke pansus," ujar Romi.
Romahurmuzy menuturkan, sudah beberapa kali isu yang beredar dengan tujuan untuk menggembosi Pansus dalam memverifikasi kisruh bailout Bank Century. "Namun, saya kira tidak usah terprovokasi," pungkasnya. (min)
Kabar tentang kesepakatan antara Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Presiden SBY untuk memecat Menkeu Sri Mulyani adalah upaya pmnggembosan Pansus Century.
"Saya kira kalau ada yang mengganggap ini pengalihan isu belaka. Tapi menurut saya itu dihembuskan untuk pengacauan suasana pemeriksaan di Pansus," ujar anggota Pansus Angket Century dari Fraksi Partai Persatuan pembangunan (FPPP) Romahurmuzy di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/1).<>
Menurut Wasekjen PPP ini, Pansus harus mengecek kebenaran informasi tentang pertemuan antara SBY dan Ical. Sebab, sudah ada bantahan dari pihak yang terlibat, baik dari Partai Golkar dan lingkungan istana terkait isu tersebut.
"Tidak dalam tempatnya membicarakan menteri atau reshuffle kabinet berdasarkan bargaining politik. Pertemuan itu sendiri tidak berpengaruh ke pansus," ujar Romi.
Romahurmuzy menuturkan, sudah beberapa kali isu yang beredar dengan tujuan untuk menggembosi Pansus dalam memverifikasi kisruh bailout Bank Century. "Namun, saya kira tidak usah terprovokasi," pungkasnya. (min)
