Roma, NU Online
Persahabatan tak kenal wilayah dan agama. Baru-baru ini, Pemimpin Libya, Kolonel Qaddafi, dilaporkan telah mengadopsi sebuah desa Italia yang berjuang memberdayakan diri dari keterpurukan ekonomi dan tingkat pengangguran yang tinggi.
Desa itu, Antrodoco, ditemukan secara kebetulan tahun lalu ketika Qaddafi bertamasya di sela-sela kepergiannya ke ke Italia untuk mengikuti KTT G8 di L'Aquila. Menurut harian Daily Telegraph, Qaddafi memerintahkan rombongannya untuk mengambil rute yang berkelok-kelok melalui pegunungan untuk menghindari risiko bencana tanah labil, karena daerah itu belum lama dihantam gempa.<>
Mereka berhenti untuk istirahat di Antrodoco dan Qaddafi dilaporkan terpesona dengan keramahan penduduk setempat dan kehangatannya. Ia berfoto-foto dengan sekelompok warga yang memeluk dan mengelu-elukannya. Seperti dikutip harian terkemuka Italia, La Repubblica, ia mengatakan, "Anda telah mengembil hatiku dan aku tidak akan melupakan Anda."
Sekembalinya ke Libya, Qaddafi mengirim beberapa utusannya ke desa itu, termasuk duta besar Libya di Roma, Hafed Gaddur. Kepada utusan Gaddafi, Walikota kota Antrodoco, Maurizio Faina, mengatakan bahwa pengangguran yang tinggi dan kurangnya pariwisata membuat daya saing desa itu lemah.
"Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian dan saya sangat meyakini Kolonel telah terpesona oleh Antrodoco," katanya."Saya mulai bermimpi tentang masa depan pembangunan untuk kota kecil kami."
Dan, mimpi Faina mulai terwujud. Qaddafi dilaporkan akan segera mengembangkan pariwisata di daerah ini, membangun sebuah hotel mewah dan mendirikan bisnis pembotolan air mineral dari mata air pegunungan Antrodoco yang segar dan sarat mineral. (syf)
Persahabatan tak kenal wilayah dan agama. Baru-baru ini, Pemimpin Libya, Kolonel Qaddafi, dilaporkan telah mengadopsi sebuah desa Italia yang berjuang memberdayakan diri dari keterpurukan ekonomi dan tingkat pengangguran yang tinggi.
Desa itu, Antrodoco, ditemukan secara kebetulan tahun lalu ketika Qaddafi bertamasya di sela-sela kepergiannya ke ke Italia untuk mengikuti KTT G8 di L'Aquila. Menurut harian Daily Telegraph, Qaddafi memerintahkan rombongannya untuk mengambil rute yang berkelok-kelok melalui pegunungan untuk menghindari risiko bencana tanah labil, karena daerah itu belum lama dihantam gempa.<>
Mereka berhenti untuk istirahat di Antrodoco dan Qaddafi dilaporkan terpesona dengan keramahan penduduk setempat dan kehangatannya. Ia berfoto-foto dengan sekelompok warga yang memeluk dan mengelu-elukannya. Seperti dikutip harian terkemuka Italia, La Repubblica, ia mengatakan, "Anda telah mengembil hatiku dan aku tidak akan melupakan Anda."
Sekembalinya ke Libya, Qaddafi mengirim beberapa utusannya ke desa itu, termasuk duta besar Libya di Roma, Hafed Gaddur. Kepada utusan Gaddafi, Walikota kota Antrodoco, Maurizio Faina, mengatakan bahwa pengangguran yang tinggi dan kurangnya pariwisata membuat daya saing desa itu lemah.
"Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian dan saya sangat meyakini Kolonel telah terpesona oleh Antrodoco," katanya."Saya mulai bermimpi tentang masa depan pembangunan untuk kota kecil kami."
Dan, mimpi Faina mulai terwujud. Qaddafi dilaporkan akan segera mengembangkan pariwisata di daerah ini, membangun sebuah hotel mewah dan mendirikan bisnis pembotolan air mineral dari mata air pegunungan Antrodoco yang segar dan sarat mineral. (syf)
