Warta
Ribuan Santri Berduyun Hadiri Pemakaman Habib Husein Al-Habsy
Rabu, 21 Oktober 2009 | 03:03 WIB
Probolinggo, NU Online
Ribuan santri dan warga Kraksan Probolinggo berduyun-duyun menghadiri pemakaman Habib Husein Bin Syekh Al-Habsy, Selasa (20/10) sore kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB. Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Akhlak Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, meninggal di usia 80 tahun.
Puluhan kiai dan habib ikut mendatangi prosesi pemakaman. Beberapa kiai dan habib yang datang di antaranya Ketua PCNU Probolinggo KH As’ad Abu Hasan, KH Munir Cholili, KH Zainul Arifin, KH M Hasan Naufal, Habib Abdurrahman Baali, Habib Abdul Qodir Al Hamid dan Wakil Bupati Salim Qurays ikut mendatangi lokasi.<>
Beberapa petugas sempat menghalau jamaah perempuan yang hendak melayat, karena lokasi untuk muslimat di halaman belakang pondok pesantren sudah tidak memadai.
Tak pelak, ratusan warga muslimat sempat keleleran di pematang sawah di selatan rumah duka. Sementara jamaah laki-kali menyemut dari radius 500 meter dari lokasi rumah duka.
Mereka yang semula akan ikut mengiringi jenazah, hanya bisa mendoakan dari jauh, karena jenazah diangkat lewat pintu belakang langsung menuju tempat pemakaman keluarga.
Meninggalnya Habib Husein yang dikenal hafal Al-Quran ini memang membuat para santri dan masyarakat merasa kehilangan.
Habib Taufik yang mengaku mewakili pihak keluarga berharap agar warga sekitar, santri dan pengikutnya merelakan kepergian Habib Husein.
“Semua makhluk yang bernyawa pasti menghadapi kematian. Tapi, jasa dan pengabdiannya akan terus hidup menerangi umat,” katanya seperti dikutip Surya. (sam)
Ribuan santri dan warga Kraksan Probolinggo berduyun-duyun menghadiri pemakaman Habib Husein Bin Syekh Al-Habsy, Selasa (20/10) sore kemarin, sekitar pukul 16.00 WIB. Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Akhlak Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, meninggal di usia 80 tahun.
Puluhan kiai dan habib ikut mendatangi prosesi pemakaman. Beberapa kiai dan habib yang datang di antaranya Ketua PCNU Probolinggo KH As’ad Abu Hasan, KH Munir Cholili, KH Zainul Arifin, KH M Hasan Naufal, Habib Abdurrahman Baali, Habib Abdul Qodir Al Hamid dan Wakil Bupati Salim Qurays ikut mendatangi lokasi.<>
Beberapa petugas sempat menghalau jamaah perempuan yang hendak melayat, karena lokasi untuk muslimat di halaman belakang pondok pesantren sudah tidak memadai.
Tak pelak, ratusan warga muslimat sempat keleleran di pematang sawah di selatan rumah duka. Sementara jamaah laki-kali menyemut dari radius 500 meter dari lokasi rumah duka.
Mereka yang semula akan ikut mengiringi jenazah, hanya bisa mendoakan dari jauh, karena jenazah diangkat lewat pintu belakang langsung menuju tempat pemakaman keluarga.
Meninggalnya Habib Husein yang dikenal hafal Al-Quran ini memang membuat para santri dan masyarakat merasa kehilangan.
Habib Taufik yang mengaku mewakili pihak keluarga berharap agar warga sekitar, santri dan pengikutnya merelakan kepergian Habib Husein.
“Semua makhluk yang bernyawa pasti menghadapi kematian. Tapi, jasa dan pengabdiannya akan terus hidup menerangi umat,” katanya seperti dikutip Surya. (sam)
