Ribuan umat Islam dari berbagai daerah turut mengantar jenazah almarhumah nyai Hj.Naqiyul Khud yang dimakamkan Sabtu (26/2) siang di komplek makam pondok Yanbuul Qur’an Kerjasan Kudus. Saking banyaknya para pelayat, prosesi sholat jenazah dilakukan berkali-kali. Di antara pelayat terlihat para ulama dan tokoh masyarakat di Kudus ikut memberi penghormatan terakhir istri almarhum KH Arwani Amin, pendiri pondok Yanbu’ul Qur’an.
Ulama sepuh Kudus KH Sya’roni Ahmadi, yang juga besan KH Arwani mewakili keluarga dalam pelepasan jenazah sebelum dikebumikan mengatakan, ibu Nyai Naqiyul Khud wafat sekitar pukul 07.30 dalam usia 95 dari hitungan kalender Masehi.
gt;
”Yang menunggu tidak ada yang mengetahui wafatnya. sehingga putranya KH Ulil Albab meminta dokter Fathur Rahman memastikan,” kata salah seorang Mustasyar PBNU ini.
Ulama kharismatik ini menceritakan salah satu putranya KH Ulin Nuha Arwani , tidak mengetahui ibundanya meninggal dunia karena masih menjalankan Umroh.
”Untuk pemakaman ini, tadi KH Ulil Albab menghubungi Gus Ulin, apakah menunggu hingga beliau pulang atau dilanjutkan,” Ujar Mbah Sya'roni.
Akhirnya, sekitar pukul 10.00 KH Ulin Nuha menyatakan tidak memungkinkan pulang memberikan penghormatan terakhir terhadap ibundanya dikarenakan terkendala jadwal penerbangan pesawat." Gus Bab ridla dan minta diteruskan saja pemakaman ibundanya,” tutur KH Syaroni.
Ulama Kudus KH Khoirozyad, kepada NU Online mengatakan umat Islam daerah Kudus dan sekitarnya, merasa kehilangan atas kepergian Nyai Hj Naqiyul Khud. ”Kalau ada saudara yang meninggal, tentu kita ikut berduka karena kehilangan seorang teman atau kerabat. Makanya kemudian disebut ‘almarhum’ sebagai doa agar si jenazah dirahmati,” katanya.
Wafatnya Nyai Hj Naqiyul Khud, menurutnya karena usianya memang sudah sepuh. ”Sudah lama kondisi kesehatan bu nyai melemah,” tambahnya.
Sebagai istri ulama besar, kepergiannya sangat membawa duka mendalam bagi ummat Islam Kudus dan sekitarnya. Usai dimakamkan, para pelayat masih berdatangan dari luar daerah.
Nyai Hj Naqiyul Khud kemarin dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Yanbuul Quran, disamping makam suaminya, KH Arwani Amin. Untuk mendo'akan almarhumah, pihak keluarga mengadakan acara tahlil selama 7 malam. (adb)