Blora, NU Online
Memasuki 2007, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RS NU) Cepu berencana membangun mal. Bangunan yang menyatu dengan bangunan rumah sakit tersebut nantinya menjadi point plus bagi RS NU yang berdiri 3 Juli 2002 itu.
“Kami akan menciptakan sesuatu yang baru, nantinya orang masuk sini tidak seperti masuk rumah sakit karena akan ada mal,” kata Direktur RS NU Cepu Handoko.
<>Menurut dia, gedung megah berlantai tujuh itu akan menghabiskan dana sekitar Rp 140 miliar. “Dana sebesar ini termasuk pengadaan alat kesehatan yang canggih untuk menunjang pelayanan kesehatan,” katanya.
Dengan dibangunnya mal dan penambahan sarana kesehatan lainnya itu otomatis akan menambah tenaga kerja baru. Hal ini sudah dipersiapkan dan direncanakan sebelum mulai operasi. “Akan ada penambahan sedikitnya 350 tenaga kerja baru dari berbagai disiplin ilmu. Yang lebih menarik, tidak ada peraturan yang bisa menjadi karyawan harus warga NU. Jadi, tidak tertutup kemungkinan nonmuslim bisa menjadi karyawan rumah sakit NU,” tambahnya.
Langkah-langkah kearah terbentuknya rumah sakit bertaraf internasional sudah dipersiapkan sebelumnya. Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang ada akan dijalin kerja sama dengan Jogja International Hospital.
“Untuk kerja sama ini kami akan mendatangkan tenaga profesional, karena kelak RS NU akan berubah nama menjadi Cepu Nahdlatul Ulama International Hospital,” jelasnya. (gpa/man)