Said Aqil: RMI Berperan Penting Damaikan Gus Dur dan Suharto
Jumat, 6 Agustus 2010 | 08:03 WIB
Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI), salah satu lembaga dalam kepengurusan Nahdlatul ini memiliki peran yang sangat penting dalam perjalanan sejarah nahdlatul Ulama. Salah satunya adalah prestasi RMI untuk mendamaikan Ketua Umum PBNU tiga periode, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan penguasa Orde Baru Suharto.
Demikian dinyatakan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam penutupan rapat kerja pengurus PP RMI di Jakarta, Kamis (5/8). Menurut Kiai Said, kala itu Gus Dur sedang berseteru dengan Suharto. Sehingga hubungan NU dan negara menjadi agak renggang.
/>
"Nah, Alhamdulillah ada RMI yang berhasil mengkondisikan agar kedua tokoh ini dapat bertemu dan bersalaman. Sehingga kemudian hubungan antara pemerintah dan NU menjadi lebih cair dan lebih baik," terang Kiai Said disambut tepuk tangan hadirin.
Lebih lanjut Kiai Said menjelaskan, RMI adalah bagian integral dalam kepengurusan NU. sehingga segala yang menjadi prestasi RMI secara otomatis merupakan keberhasilan NU.
"Makanya, saya berharap agar seluruh pengurus periode RMI periode 2010-2015 ini bekerja maksimal. Terutama sekali agar RMI dapat memajukan pesantren-pesantren NU. baik yang berbasis tradisional maupun modern," harap Kiai Said.
Dalam pandangan Kiai Said, maju atau mundurnya peran NU dalam pengkaderan generasi yang islami, salah satunya akan dilihat dari kinerja para pengurus RMI periode ini.
"Bila RMI nya bagus, maka pesantren-pesantren NU akan dapat saling bersinergi dan menghasilkan generasi penerus yang siap untuk memperbaiki dan memperjuangkan bangsa, khususnya umat Islam," tandas Kiai Said. (min)