Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember kembali mengukuhkan seorang guru besar. Kali ini giliran Prof Dr Miftah Arifin yang akan dikukuhkan besuk, Sabtu (2/5) di Auditorium Utama STAIN Jember.
Anggota tim sertifikasi guru nasional, Sugiharsono menyatakan, rata-rata guru besar biasanya berusia di atas 40 tahun. Untuk itu, jika seorang dosen masih berumur 33 tahun tapi sudah meraih guru besar, adalah termasuk luar biasa.<>
"Meski gelar professor itu bisa diraih secara prestasi di era sekarang ini, tetapi masih tergolong jarang. Bahkan, Pak Miftah ini termasuk profesor termuda," ujar Sugiharsono.
Gelar profesor ini diraih Miftah Arifin setelah dari akumulasi prestasi akademik dan pengabdiannya terhadap bidang keilmuan yang ditekuni dipandang sempurna oleh Dikti Depdiknas.
Miftah diangkat sebagai dosen tetap di STAIN Jember para tahun 1999, dengan memegang mata kuliah Metode Riset dan Sejarah Peradaban Islam sebagai fak wajibnya. Di tengah kesibukannya, ia juga aktif menulis di berbagai jurnal terakreditasi seperti Jurnal Sosio Religia, Jurnal IPS, Society Journal, Jurnal Al-Adalah, Jurnal Fenomena, Jurnal Religia, dan sebagainya.
Sejumlah buku juga telah diterbitkan antara lain, Meraih Kebahagiaan Hakiki, Pendidikan Akhlak menurut al-Ghazali dan Menelusuri Jejak-Jejak Tarekat Syattariyah di Jawa serta Mengenal Sufi Awal Nusantara, dan Pembaruan Tasawuf Wujudiyah di Nusantara.
Bersama koleganya, hampir tiap tahun, dia melakukan penelitian bekerja sama dengan lembaga pemerintah. Di antaranya, Pengkajian Kerukunan Umat Beragama di DKI Jakarta (Litbang Depag RI, 2002), Pengaruh Kopontren dalam Meningkatkan Ekonomi Umat (Balitbangda Pemkab Jember, 2003), Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Pembangunan di Kabupaten Jember (Balitbangda Pemkab Jember, 2004) Model Manajemen Stategik Untuk Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (Litbangkab Jember, 2005), Pola Pengembangan Agropreneur Berbasis Pesantren (Pemkab Jember, 2007), dan Pesantren Agrobisnis di Jember (Pemkab Jember 2008).
Dengan demikian, STAIN Jember kini sudah memiliki dua dosen bergelar profesor, setelah sebelumnya Prof Dr Babun Suharto SE MM juga dikukuhkan sebagai guru besar. (JP)