Bogor, NU Online
Momen Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Institut Pertanian Bogor (IPB) dimanfaatkan oleh mahasiswa NU di sana untuk mendirikan stand mahasiswa NU. Melalui stand ini mahasiswa NU di IPB siap menyapa kader NU yang akan masuk di salah satu universitas unggulan di negeri ini.
Stand ini berada di area pelataran Gedung Graha Widya Wisuda bersama stand UKM IPB dan organisasi ekstra kampus lainnya dalam rangka turut serta meramaikan suasana penerimaan mahasiswa baru IPB.<>
Open house yang bertemakan “Senyum 46” ini sebagai langkah awal mahasiswa baru untuk mengetahui dan menggali informasi tentang kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada di IPB, baik organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus.
“Kami sengaja memanfaatkan momen PMB ini untuk mengenalkan lebih dini kepada mahasiswa baru IPB tentang keberadaan komunitas Nahdliyin (warga NU) yang ada di kampus IPB ini,” kata Nailul Abror, ketua KMNU IPB.
Stand mahasiswa NU IPB berlangsung selama tiga hari, dari hari Selasa (30/06) sampai hari Kamis (2/7). Desain yang menarik membuat mahasiswa baru tertarik untuk mengunjungi stand mahasiswa NU IPB.
Siti Prihatin, sekretaris KMNU IPB menimpali, KMNU perlu melakukan publikasi secara cepat dan tepat tentang keberadaannya di kampus. Pasalnya rata-rata dalam setahun kader baru yang direkrut belum sesuai dengan target yang diharapkan.
“Kami berharap, dengan adanya stand ini, mahasiswa baru yang berlatar belakang NU akan langsung bergabung dengan KMNU IPB, sehingga kader NU di IPB akan terus bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” Kata Atin.
Nailul Abror menambahkan, bahwasanya stand mahasiswa NU IPB ini juga bertujuan sebagai antisipasi agar mahasiswa baru berlatar belakang NU tidak salah dalam memilih organisasi Islam ekstra kampus.
“Minimnya informasi dan publikasi tentang keberadaan komunitas nahdliyin di kampus umum, membuat kebanyakan mahasiswa NU justru memilih diasuh “orang lain”, hal ini benar-benar sangat disayangkan,” ungkap Nailul.
“Kami butuh bantuan dan peran semua pihak, agar perekrutan kader-kader baru mahasiswa NU benar-benar berhasil sesuai dengan target yang diinginkan. Hal ini akan terus kami lakukan agar keberlangsungan komunitas mahasiswa NU di IPB tetap terjaga,” tegasnya. (tin)
Momen Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Institut Pertanian Bogor (IPB) dimanfaatkan oleh mahasiswa NU di sana untuk mendirikan stand mahasiswa NU. Melalui stand ini mahasiswa NU di IPB siap menyapa kader NU yang akan masuk di salah satu universitas unggulan di negeri ini.
Stand ini berada di area pelataran Gedung Graha Widya Wisuda bersama stand UKM IPB dan organisasi ekstra kampus lainnya dalam rangka turut serta meramaikan suasana penerimaan mahasiswa baru IPB.<>
Open house yang bertemakan “Senyum 46” ini sebagai langkah awal mahasiswa baru untuk mengetahui dan menggali informasi tentang kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada di IPB, baik organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus.
“Kami sengaja memanfaatkan momen PMB ini untuk mengenalkan lebih dini kepada mahasiswa baru IPB tentang keberadaan komunitas Nahdliyin (warga NU) yang ada di kampus IPB ini,” kata Nailul Abror, ketua KMNU IPB.
Stand mahasiswa NU IPB berlangsung selama tiga hari, dari hari Selasa (30/06) sampai hari Kamis (2/7). Desain yang menarik membuat mahasiswa baru tertarik untuk mengunjungi stand mahasiswa NU IPB.
Siti Prihatin, sekretaris KMNU IPB menimpali, KMNU perlu melakukan publikasi secara cepat dan tepat tentang keberadaannya di kampus. Pasalnya rata-rata dalam setahun kader baru yang direkrut belum sesuai dengan target yang diharapkan.
“Kami berharap, dengan adanya stand ini, mahasiswa baru yang berlatar belakang NU akan langsung bergabung dengan KMNU IPB, sehingga kader NU di IPB akan terus bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” Kata Atin.
Nailul Abror menambahkan, bahwasanya stand mahasiswa NU IPB ini juga bertujuan sebagai antisipasi agar mahasiswa baru berlatar belakang NU tidak salah dalam memilih organisasi Islam ekstra kampus.
“Minimnya informasi dan publikasi tentang keberadaan komunitas nahdliyin di kampus umum, membuat kebanyakan mahasiswa NU justru memilih diasuh “orang lain”, hal ini benar-benar sangat disayangkan,” ungkap Nailul.
“Kami butuh bantuan dan peran semua pihak, agar perekrutan kader-kader baru mahasiswa NU benar-benar berhasil sesuai dengan target yang diinginkan. Hal ini akan terus kami lakukan agar keberlangsungan komunitas mahasiswa NU di IPB tetap terjaga,” tegasnya. (tin)
