Warta

Suriah Dukung Pidato Ahmadinejad

Kamis, 23 April 2009 | 04:52 WIB

Damaskus, NU Online
Pidato Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada Konferensi PBB mengenai antirasisme di Jenewa, Swiss, telah membuat delegasi Barat meninggalkan tempat pertemuan karena sikap anti-Israel pemimpin Iran tersebut. Di sisi lain, hal ini justru memperluas dukungan Arab.

"Bagian besar dari opini publik di dunia Arab mendukung pernyataan presiden Iran itu," kata Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem, pada jumpa pers bersama dengan Menlu Luksemburg Jean Asselborn, Rabu (22/4).<>

Ahmadinejad menggunakan pertemuan di Jenewa pada Senin (20/4) itu untuk mengecam pembentukan sebuah pemerintah rasis di Palestina, yang diduduki pada 1948. Ahmadinejad juga menyebut pemerintah Israel sebagai rezim rasis penindas yang paling kejam.

Atas pernyataan itu, Muallem menyebut, Palestina seharusnya tidak dijadikan korban dari holocaust yang tidak mereka lakukan. “Hal itu tidak seharusnya menjadi dalih bagi Israel untuk melakukan holocaust di Palestina, Gaza, Tepi Barat atau Lebanon," kata Muallem.

Menteri Suriah itu menunjuk pada kesadaran buruk Eropa mengenai Holocaust" terhadap enam juta orang Yahudi yang dilakukan di Eropa oleh Nazi selama Perang Dunia II.

Sementara itu, Asselborn menyatakan menentang upaya-upaya untuk mengingkari sejarah dan mengingkari prinsip-prinsip mendasar kemanusiaan. Hal ini merupakan kecaman jelas terhadap keraguan Ahmadinejad mengenai holocaust.

"Israel memiliki hak untuk hidup dengan aman, Palestina memiliki untuk hidup dengan martabat. Penyelesaian dua negara perlu dicapai," kata menteri luar negeri Luksemburg itu.

Ahmadinejad, sebelumnya menyerukan agar negara Yahudui itu dihapus dari peta dunia. Sebab, Barat telah mengirim para imigran dari Eropa, AS dalam upaya membentuk sebuah pemerintah rasis di Palestina yang diduduki.

Pernyataannya itu membuat 23 delegasi Uni Eropa keluar dari ruang pertemuan sebagai protes. (inl)


Terkait