Meski pemerintah sudah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Jum'at (10/9) kemarin, namun jamaah tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah Jombang baru marayakan Idul Fitri hari ini, Sabtu (11/9).
Tarekat yang berpusat di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, sudah melakukan rukyat di sejumlah titik. Di antaranya, Pantai Kenjeran Surabaya, Pelabuhan Gresik, kawasan Tanjung Kodok Lamongan, serta perbukitan Tunggorono, Jombang.r />
"Dalam rukyat itu kita belum berhasil melihat hilal karena tertutup mendung. Akhirnya, kita melakukan istikmal atau pembulatan sehingga 1 Syawal kita tetapkan pada Sabtu (11/9), " ujar pimpinan Tarekat Naqsabandiyah, KH Nasuha.
Penentuan 1 Syawal yang berbeda dengan pemerintah ini sudah kesekian kalinya dilakukan oleh Tarekat Naqsabandiyah Jombang. Kondisi itu juga terjadi saat penentuan awal Ramadhan.
Jamaah yang mengklaim punya massa ribuan ini selalu lebih lambat satu hari dengan penetapan yang dilakukan oleh pemerintah.
"Untuk Ramadhan tahun ini kita juga berbeda satu hari. Jika pemerintah menetapkan 11 Agustus sebagai awal Ramadan, kita baru 12 Agustus. Saya rasa perbedaan itu justru menandakan kalau kita berpikir. Kami sudah sekitar 10 tahun berbeda dalam menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri," pungkasnya. (min)