Balitbang Kemenag

Sosialisasi Aplikasi Al-Qur'an Digital Kemenag

Rab, 19 Juni 2019 | 01:00 WIB

Sosialisasi Aplikasi Al-Qur'an Digital Kemenag

Tampilan 'Qur'an Kemenag' pada versi website.

Salah satu kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di era modern sekarang ini adalah penggunaan Al-Qur’an digital di smartphone, baik Android maupun iOS, selain yang berbasis website. Masuknya Al-Qur’an dalam teknologi digital memudahkan umat Islam untuk mempelajari dan berinteraksi dengan Al-Qur’an secara lebih praktis dengan mobilitas tinggi. Sekarang ini fungsi penggunaan Al-Qur’an digital tidak terbatas pada kebutuhan konvensional seperti membaca dan hafalan, tetapi juga untuk kebutuhan lainnya seperti kegiatan akademik, materi khutbah, ceramah pengajian, dan lain-lain.
 
Keberadaan Al-Qur’an digital di smartphone dengan berbagai varian tampilan fitur dan konten yang sangat menarik tidak hanya berisikan bacaan atau tulisan Al-Qur’an, terjemahan, beragam tafsir, audio murattal. Tetapi, juga membantu keperluan lainnya dengan fasilitas tampilan fitur dan konten yang lebih menarik dan lebih lengkap seperti azan, waktu shalat, kalender Hijriah, arah kiblat, share ayat harian, news feed, produk halal, zakat, dan lain-lain.
 
Dalam konteks sekarang, keberadaan Al-Qur’an digital sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup (life style) semua lapisan umat Muslim. Pengguna smartphone tidak hanya para tokoh agama, tapi juga para pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja profesional, karyawan kantor, dan lain-lain. 
 
Merespons hal tersebut, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kemeterian Agama RI pada bulan Agustus 2016 telah meluncurkan Al-Qur'an digital dengan nama 'Qur'an Kemenag'. Aplikasi tersebut selain berisikan Al-Qur'an dan terjemahan, juga tafsir tahlili, transliterasi, audio murattal, juga asbabun nuzul. 
 
Berdasarkan laporan, jumlah pengguna 'Qur’an Kemenag' sejak peluncuran Agustus 2016 sampai dengan Desember 2017 sebanyak 92.766 pengguna untuk Android dan 2.952 untuk iOS. Jumlah ini tidak mengalami peningkatan signifikan setelah itu, dengan rata rata 100-200 pengguna baik Android maupun iOS. Dari 92.766 pengguna 'Qur’an Kemenag' di Android, hanya 21.354 yang aktif.
 
Sedangkan untuk versi iOS, dari 2.952 yang memasang, hanya 60 yang aktif setiap minggunya. Untuk akses 'Qur'an Kemenag' melalui webite yang ada di situs www.quran.kemenag.go.id, berdasarkan data pengunjung ada 11.000 sampai akhir 2017. Dari jumlah tersebut, 88,94 persen mendapatkan informasi langsung dari web, sedangkan 5,53 persen dari link web lain (referrals), dan 5,53 persen dari mesin pencari (seacrh engine). 
 
Pada 23 Maret 2018, LPMQ melakukan revisi dan update 'Qur’an Kemenag' generasi kedua yang secara tampilan lebih menarik, menggunakan rasm usmani dan font Mushaf Standar Indonesia (MSI), perubahan tampilan lebih fresh, kapasitas lebih ringan, disertai share gambar, asbabun nuzul, bug fix, dan pengaturan ukuran font. Berdasarkan data Playstore, jumlah pengguna 'Qur’an Kemenag' sejak di-update pada 22 Maret 2018 sampai dengan 28 Maret 2018 mengalami lonjakan mencapai 2.000 orang.
 
Sementara itu sejak pertama kali 'Qur’an Kemenag' diluncurkan sampai sekarang, ada seratus ribu lebih yang melakukan install. Akan tetapi, juga ada 75 ribu lebih yang melakukan uninstall. Hal ini berarti hanya ada 25 ribu lebih pengguna aktif 'Qur’an Kemenag'. 
 
Berdasarkan uraian di atas, LPMQ melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat terhadap Al-Qur’an digital serta sosialisasi penggunaan 'Qur’an Kemenag', sehingga bisa dirumuskan kebijakan dan strategi sosialisasinya kepada masyarakat. 
 
Fokus penelitilan ini adalah pengetahuan masyarakat tentang 'Qur’an Kemenag' dan sosialisasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan (mixed method) yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dalam bentuk survei terhadap masyarakat Muslim pemilih smartphone yang menjadi pengguna produk Al-Qur’an digital termasuk yang bukan pengguna 'Qur’an Kemenag'. Sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap informan yang diambil dari responden. 
 
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat muslim pemilik smartphone dan pengguna Al-Qur’an digital. Pemilihan sampling responden dilakukan secara purposive sampling dengan sistem kuota sampling di mana setiap kota diambil 50 orang responden yang akan disurvei dan tiga orang informan. Responden terdiri atas dosen, mahasiswa atau pelajar, tokoh agama, ASN/PNS Kemenag, dan kelas menengah perkotaan. 
 
Teknik analisis dan penglolahan data dilakukan secara analisis deskriptif dalam bentuk frekuensi, tabulasi silang (crosstab), serta rata-rata. Untuk data kualitatif dilakukan dalam bentuk analisis melalui kategorisasi data, sehingga bisa ditemukan beberapa pemetaan kasus dan isu untuk kemudian didapatkan kesimpulan. (Kendi Setiawan)