Daerah

14 Kiai Ponpes di Tulungagung Netral

NU Online  ·  Kamis, 3 Juni 2004 | 05:17 WIB

Tulungagung, NU Online
Sementara itu, sebanyak 14 kiai pengasuh Ponpes (Pondok Pesantren) di Tulungagung  bertekad bersikap netral dalam pemilihan presiden dan wakil presiden yang kini memasuki masa kampanye. Sikap ini dinyatakan para kiai pengasuh Ponpes itu dalam pertemuan yang digelar di Ponpes Putra Menara Al Fattah Mangunsari, Selasa (1/6) kemarin.

Para kiai pengasuh Ponpes yang memilih bersikap netral itu berasal dari 12 Ponpes yang ada di Tulungagung. Diantaranya, KH Hadi Muhammad Mahfud (Ponpes Al Hikmah, Mlaten, Kauman), KH Syafi'i Abdul Rohman (Ponpes Panggoong), KH Abdul Azis (Ponpes MIA), KH Mahrus Maryani (Ponpes Hidayatul Mubtadi'in Ngunut), KH Ibnu Katsir Siroj(Ponpes Menara Al Fattah).

<>

Selain itu, KH Masykur Cholil (Ponpes Putra Menara Al Fattah), KH Abdul Fatah (Ponpes Wonokromo), KH Ma'ruf (Ponpes Miftahul Ma'rifah Jarakan), KH Ali Mubarok (Ponpes Ma'dinul Ulum Campurdarat), KH Faisol (Ponpes Roudhotut Tolabah Mojosari dan KH Abdullah (Ponpes Campurdarat, KH Muhyidin (Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Wonokromo), dan KH Zaenal Anshori (Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Wonokromo).

KH Hadi Mahfudz (Gus Hadi), Pengasuh Ponpes Al Hikmah Melaten, Kauman mengatakan, keputusan bersikap netral dalam Pilpres-Pilwapres itu merupakan bentuk pengejawantahan dari misi dan khittah Ponpes. "Misi dan khittah pondok pesantren itu khidmat keumatan. Ini berarti, Ponpes harus mengayomi berbagai lapisan masyarakat," katanya.

Mesi begitu, kata Gus Hadi, para kiai itu menyarankan agar warga yang sudah mempunyai hak pilih tidak golput dalam Pilpres-Pilwapres 5 Juli mendatang. "Kami berharap, masyarakat tetap menggunakan hak pilihnya secara bebas," katanya Gus Hadi.

Para kiai Ponpes yang bertekad bersikap netral itu memutuskan tiga kesepakatan. Pertama, para pengasuh Ponpes mengambil sikap arif sebagai ummatan wasatho (berdiri netral tidak memihak) dalam menghadapi situsai politik akhir-akhir ini (Pilpres-Pilwapres) dan menghormati semua kandidat capres-cawapres serta berbagai komponen masyarakat.

Kedua, mengaharap Pilpres-Pilwapres sukses dan menghimbau segenap warga untuk menggunakan hak politiknya secara bebas bertangggungjawab dan berakhlaqul karimah. Ketiga, mengharap tim sukses dan tim kampanye capres-cawapres tidak menggunakan cara-cara yang tidak terpuji dan tetap menjaga ukhuwah Islamiyah.(kd-mhb)