160 Kader Baru PMII UIN Bandung Fokus pada Gerakan
NU Online · Selasa, 16 September 2014 | 12:05 WIB
Bandung, NU Online
Pengurus PMII Bandung membai’at sekitar 160 peserta mapaba di Cigendel, Sumedang, Ahad (14/9) malam. Kader baru yang berasal dari beberapa rayon di UIN Sunan Gunung Djati ini, menyatakan ikrarnya untuk memperjuangkan nilai-nilai ke-PMIIan yang didapat selama tiga hari Mapaba.
<>
Sebelum masuk ke dalam gerakan, Ketua PMII UIN Bandung Ibnu Mahbub mengingatkan kader baru untuk mengikuti pendalaman materi sebagai proses lanjutan dari Mapaba. Setelah itu, gerakan untuk mentransformasikan baru bisa dilakukan.
“Coba sahabat-sahabat diskusikan mengenai Nilai Dasar Pergerakan, peran, dan fungsi mahasiswa. Agar sahabat-sahabat yang lain tertarik dan tersadarkan dengan kondisi sosial yang di kampus,” ajak Ibnu.
Ketua PMII kota Bandung Taufiq Nurrohim mengingatkan kader baru PMII UIN Bandung pada motto PMII yang mencakup pikir, dzikir, dan amal soleh sebagai bentuk manifestasi perjuangan dan seluruh proses kehidupan dalam dunia pergerakan PMII.
Kehidupan itu begitu nyata, kejam. Apalagi nanti di medan perjuangan apabila mereka ingin memperjuangkan hak-hak dasar rakyat, tentu mereka akan menghadapi tantangan yang lebih dari itu.
“Tapi itulah, bagaimana kita menjadikan bahwa berjuangan di PMII sebagai ibadah, manifestasi tugas kemanusiaan dan kepemimpinan kita bagi manusia,” ungkapnya.
Eksistensi PMII ke depannya tergantung individu-individu yang berada di dalam PMII itu sendiri. Taufiq mengajak semua anggota baru, terutama pengurus rayon dan komisariat ketika masuk PMII untuk berniat mendidik diri.
Selain itu, mahasiswa fakultas Psikologi ini menegaskan supaya dalam proses kaderisasi formal dan informal harus memuat tranformasi keilmuan berbagai lintas fakultas, disiplin ilmu, kultural, lokalitas.
Tidak cukup hanya dengan teori, wawasan ataupun informasi, tetapi dapat memadukan kesatuan antara teori dan praktik. “Karena idiom dari PMII adalah ilmu untuk amal, bukan ilmu untuk ilmu, bukan ilmu untuk pasar,” tambahnya.
Tri Dharma Perguruan Tinggi, menurut Taufiq, hanya akan mendapatkan kurikulum yang basi dan mahasiswa dituntut hanya untuk memenuhi dunia pasar, tetapi tidak dituntut untuk memperjuangkan keluh kesah dari kebutuhan rakyat.
“Saya tegaskan, ketika sahabat-sahabat mendeklarasikan dan mengucapkan ikrar masuk PMII, berarti sahabat-sahabat semua siap untuk dicetak sebagai pejuang-pejuang bangsa,” pungkas Taufiq menutup Mapaba Raya yang diselenggarakan PK PMII UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Muhammad Zidni Nafi’/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua