Daerah

2 Persiapan Penting saat akan Bertemu dengan Allah

Sel, 11 Juli 2023 | 07:00 WIB

2 Persiapan Penting saat akan Bertemu dengan Allah

Ilustrasi seseorang berdoa di sebuah masjid. (Foto: NU Online/Freepik)

Pringsewu, NU Online 
Kehidupan di dunia tidak akan kekal selamanya. Hidup di dunia seperti mampir untuk istirahat dan kembali akan melanjutkan perjalanan menuju tujuan utama yakni kehidupan kekal di alam akhirat. Di alam itulah manusia akan bertemu dengan Allah swt. 


Untuk mempersiapkan bertemu dengan Sang Pencipta di kehidupan yang abadi, Allah telah memberi panduan pada manusia untuk melakukan 2 persiapan. 


Hal ini termaktub dalam Al-Qur'an surat Al Kahfi ayat 110 yang artinya: "Maka, barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya dan menghendaki ganjaran atas amal perbuatannya di akhirat kelak, maka hendaklah dia selalu mengerjakan kebajikan dan menjauhi semua hal keji dan mungkar serta janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya." 


"Dalam ayat ini ada 2 hal yang perlu kita lakukan sebagai persiapan bertemu Allah yakni berbuat baik atau kebajikan di dunia dan tidak menyekutukan Allah," kata Pengasuh Pesantren Tahfidzul Quran Al Husna Bukit Rajawali Pringsewu KH Abdul Hamid saat memberi Tausiyah Takziyah di Pringsewu, Selasa (11/7/2023). 


Dalam ayat ini, persiapan yang dilakukan memiliki dua dimensi yakni persiapan yang bersifat horizontal yakni berbuat kebajikan kepada makhluk Allah di dunia dan persiapan vertikal yang berhubungan dengan Allah berupa tidak menyembah selain kepada-Nya.


Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Pringsewu ini pun menekankan pentingnya berbuat baik kepada sesama manusia. Terlebih kepada orang-orang yang ada dalam kehidupannya terlebih sosok seorang ibu.


“Ibu adalah sosok yang telah menghadirkan kita ke dunia. Maka sering disebut bahwa ibu adalah wali tanpa nama. Ia merupakan jimat paling sakti di dunia bagi seorang anak. Oleh karenanya wajib bagi kita untuk senantiasa merawat dan menghormatinya jika ia masih hidup dan senantiasa mendoakannya ketika ia sudah kembali dan bertemu dengan Allah swt,” jelasnya.


Hal ini merupakan bentuk persiapan-persiapan yang harus dilakukan setiap saat. Persiapan tidak boleh hanya dilakukan ketika umur sudah memasuki jenjang masa tua. Menurutnya, kita harus melakukannya setiap saat karena memang tidak ada yang tahu kapan kita akan dipanggil untuk bertemu dengan Allah swt. 


"Mati itu hitungan persoalan waktu. Maka sama seperti Matematika yang bisa dimaknai sebagai 'Mata (kapan) Matika (Matimu)'?," ungkapnya. 


Allah lanjutnya telah menegaskan bahwa umur manusia menjadi kekuasaan-Nya yang ketika ia berkehendak, maka tidak ada yang bisa menolaknya. "Tiap-tiap umat akan bertemu ajal. Maka apabila telah datang waktunya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya," katanya mengutip ayat Al-Quran surat Al-a'raf 34. 


Pewarta: Muhammad Faizin