Daerah

20 Ribu Warga Tegal Akan Tolak Full Day School

Sel, 22 Agustus 2017 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online 
Keputusan Menteri Pendidikan terkait penerapan full day school masih banyak menuai tantangan sampai saat ini. Kali ini tantangan datang dari masyarakat Kabupaten Tegal. Sekretaris PCNU Kabupaten Tegal Nurkholis Sobari mengatakan bahwa aksi damai yang akan melibatkan 20 ribu peserta itu akan dilaksanakan pada Jumat, (25/8).

“Aksi besok (Jumat) dalam rangka penolakan full day school yang difasilitasi oleh PCNU Kabupaten Tegal,” ungkapnya saat dihubungi oleh NU Online dari Jakarta, Senin, (22/8).

Menurutnya aksi tersebut akan dimulai pada pukul 11.30 WIB dengan diawali shalat Jumat di Masjid Agung Slawi. Setelah itu, pukul 13.00 WIB berkumpul di halaman gedung PCNU Kabupaten Tegal yang tidak jauh dari masjid. Selanjutnya, akan diadakan long march menuju Taman Rakyat Slawi yang akan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB.

Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa tuntutan yang akan diajukan hanya satu. 

“Tuntutan kita tunggal. Cabut Permendikbud No. 23 tahun 2017,” tambahnya.

Tuntutan tersebut rencananya akan diberikan kepada Bupati Tegal Enthus Susmono secara simbolis dengan diakhiri oleh pernyataan dari Bupati untuk menolak full day school.

Aksi damai juga menurutnya akan melibatkan badan otonom NU seperti GP Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, IPNU IPPNU, PMII, serta beberapa media santri yang lain seperti Santri Online, ala_nu, dan Galeri Santri.

Selain itu, aksi damai tersebut menurutnya juga akan dibarengi dengan orasi. 

“Nanti yang akan memberikan orasi ada dua, dari PCNU dan para masyayikh,” pungkasnya. (M. Ilhamul Qolbi/Abdullah Alawi)