Daerah

5 Makna Penting Seorang Santri

Ahad, 3 April 2016 | 18:51 WIB

5 Makna Penting Seorang Santri

Foto oleh Romzi Ahmad

Solo, NU Online
Di kalangan warga NU (Nahdliyin), istilah santri biasanya dinisbatkan kepada mereka yang tengah menimba ilmu agama Islam di sebuah tempat bernama pesantren. Santri juga bisa diartikan sebagai orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh (Lihat KBBI).

“Identitas seorang santri, juga dapat dijabarkan dari makna per huruf yang ada pada kata santri,” terang Ustadz Hari Surasman, saat mengisi ceramah pada kegiatan Pengajian Dzikir dan Sholawat Sariro di kompleks Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, Surakarta, Ahad, (3/4).

Menurut kiai asal Salatiga tersebut, kata santri (سنتري) dalam bahasa Arab, terdiri dari 5 huruf, yakni sin, nun, ta’, ro’, dan ya’. “Pertama, seorang santri harus menjadi saafiqul khoir atau pelopor kebaikan, di manapun ia berada,” tukas dia.

Kemudian penjabaran dari huruf nun, naasibul ulama (penerus ulama). Santri merupakan para kader, calon yang kelak diharapkan akan menjadi penerus para ulama. “Ketiga huruf ta’, yaitu taarikul ma’ashi (meninggalkan maksiat),” tuturnya.

Sedangkan huruf ro’ dan ya’ dijabarkan sebagai syarat yang mesti dimiliki para santri, yaitu Ridho Allah dan sifat yaqin. Kelima hal inilah, yang mesti menjadi karakter dan syarat yang dimiliki para santri agar bisa berhasil dalam kehidupannya di dunia maupun akhirat.

Sementara itu, salah satu pengajar di SMA Al-Muayyad, Agus Himawan menjelaskan, selain mengikuti kegiatan dzikir dan sholawat, para santri Al-Muayyad yang akan mengikuti Ujian Nasional juga diajak berziarah ke sejumlah makam ulama di Solo.

“Selain untuk mengharap berkah, kami juga ingin para santri tidak lupa sejarah para ulama, serta menyemai benih cinta mereka terhadap ulama,” tutur dia.

Adapun tujuan makam yang diziarahi antara lain makam Habib Anis Al-Habsyi di Masjid Riyadh Gurawan, KH Ahmad Siradj di Makamhaji, dan Ki Ageng Henis di Pajang Laweyan. (Ajie Najmuddin/Zunus)