Daerah

Ada Peserta Wanita di Susbalan Angkatan II Jatim

NU Online  ·  Ahad, 25 Maret 2018 | 12:00 WIB

Nganjuk, NU Online
Susbalan ( Kursus Banser Lanjutan) angkatan II yang dilaksanakan Satkorwil Banser Jawa Timur di Kecamatan Prambon, Nganjuk, Jawa Timur hingga hari terakhir (25/3)  tadi pagi diikuti 470 peserta. 

Dari sejumlah itu ada 6 peserta wanita utusan dari Denwatser ( Detasemen Wanita Serbaguna). Meski peserta wanita, mereka tidak canggung mengikuti pelatihan. Semua kegiatan baik fisik maupun mental diikuti dengan baik.Enam orang itu masing-masing adalah Yeti  (Tulungagung), Fei dan Adelian (Nganjuk), Putri (Kota Kediri), serta  Fatmi dan Tari  dari (Ponorogo). 

“Mental mereka sangat baik, sejak awal mereka digenjot kegiatan. Mereka tidak pernah mengeluh," ungkap Yoyok Mubarok salah satu instruktur Susbalan.

Padahal lanjut Yoyok, jadwal kegiatan sangat padat, mengingat materinya sangat banyak sekali. 

“Mereka digembleng untuk menjadi perwira menengah, meski wanita tidak ada waktu leha-leha sedikitpun dalam pelatihan ini," terangnya.

Selama proses pelatihan, enam wanita tersebut melakukan semua kegiatan dengan seksama. Semua intruksi instruktur dijalankan sesuai prosedur yang ada. 

Sebagaimana diketahui, Susbalan yang digelar kali kedua oleh Satkorwil Banser Jawa Timur di Prambon Nganjuk diikuti oleh 470 peserta. Acara yang dibuka oleh pembina GP Ansor Pusat  H Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) itu diikuti 464 dari Banser dan enam orang anggota Denwatser.

Mereka digembleng berbagai materi dan ketrampilan, mulai dari materi kelas dan materi lapangan. Materi kelas meliputi Keaswajaan tingkat II, Ke NU an II, Keansoran II, Kebanseran II, dan Bela Negara. 

“Semua materi ini materi wajib dan harus diikuti para peserta," tambah Mudhofar  Ali salah seorang instruktur.

Ia mencontohkan kegiatan luar yang sangat menguras tenaga dan fikiran, misalnya kegiatan Caraka Malam. 

“Kegiatan ini dimulai tengah malam hingga pagi ini (25/3 pagi ini dilanjutkan dengan ta’aruf keliling setelah di baiat. Tapi semangat peserta luar biasa termasuk peserta dari Denwatser," ungkap Mudhofar Ali.

Mereka semua, termotivasi dengan pesan dan arahan  Gus Ipul yang menitipkan dua pesan, Pertama, sudah sewajarnya bagi Banser yang dilahirkan oleh kiai, patuh terhadap perintah kiai, mematuhi kiai adalah harga mati.

Menurut Gus Ipul, landasan perjuangan Banser untuk mengawal perintah kiai didasarkan pada keikhlasan. Oleh karenanya, setiap perjuangan itu akan menjadi amal perbuatan yang mendapatkan balasan dari Tuhan dan diniati untuk mengabdi, mendukung, dan membantu perjuangan NU dengan dasar keikhlasan.

Pesan kedua, agar Banser untuk menjadi Banser Zaman Now.  Banser Jaman Now, menurut Gus Ipul harus bisa memanfaatkan teknologi namun juga harus  mampu mengembangkan ilmunya. 

“Karena termotivasi dengan pesan Gus Ipul, mereka sangat bersemangat mengikuti semua proses pelatihan. Atas kerja kerasnya itu enam anggota Denwatser termasuk peserta yang dinyatakan lulus mengikuti pelatihan," tambah Mudhofar. (Imam Kusnin Ahmad/Muiz)