Daerah

Aktivis NU Kota Banjar Ini Kembangkan Potensi Warga dengan Bioflok Ikan Lele 

Sab, 25 Juli 2020 | 03:00 WIB

Aktivis NU Kota Banjar Ini Kembangkan Potensi Warga dengan Bioflok Ikan Lele 

Budidaya ikan lele yang diinisiasi Wakil Ketua PCNU Kota Banjar Ahmad Mujahid cukup menjanjikan untuk menambah pemasukan keluarga (Foto: NU Online/Wahyu Akanam)

Kota Banjar, NU Online
Kehidupan masyarakat di desa memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya di bidang budidaya ikan lele. Untuk itu, aktivis NU Kota Banjar yang tinggal di Desa Kujangsari Kecamatan Langensari Kota Banjar melakukan pemberdayaan budidaya ikan lele.

 

Ia adalah Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjar, Jawa Barat Ahmad Mujahid melihat peluang yang cukup menjanjikan atas potensi warga untuk bersama-sama beternak lele yang bernilai ekonomi.

 

Kepada NU Online, Jum'at (24/7) Ahmad Mujahid menjelaskan, untuk mempermudah proses pemberdayaan kepada warganya, dirinya bersama masyarakat secara berkelompok di tingkat RW membuat pusat pemberdayaan.

 

"Salah satunya kami bangun balai RW, di mana bangunan tersebut dapat digunakan pusat pemberdayaan untuk beternak lele secara berkelompok," ujarnya.

 

Dijelaskan, setiap titik yang telah ditentukan dibentuk kepengurusan dan dipilih orang yang memang sudah memiliki keahlian dalam mengelola budidaya lele. Setelah dipilih dan dilakukan pelatihan, setiap lokasi difasilitasi tiga bioflok guna mempermudah proses budidaya.

 

"Pengelolaan dilakukan oleh RT dan RW setempat dan dibantu oleh masyarakat yang mempunyai kepedulian, kami arahkan program pemberdayaan melalui budidaya ikan lele, setiap RW kami fasilitasi tiga bioflok, mereka sudah dilatih," terangnya.

 

Menurutnya, dari hasil kajian yang telah dilakukan, kebutuhan ikan lele baik di desa ataupun Kota Banjar yang cukup tinggi, sehingga Mujahid sapaan akrabnya berharap dengan adanya pemberdayaan melalui budidaya ikan lele dapat mensuplai dan memenuhi kebutuhan ikan lele di Kota Banjar. 

 

"Kami berharap dari bioflok ikan lele dapat memenuhi kebutuhan ikan lele di tingkat desa dan kota," harapnya.

 

Ahmad Mujahid yang juga Kepala Desa Kujangsari menambahkan bahwa kelompok budidaya ikan lele yang sudah berjalan, penjualannya tidak hanya di kota saja namun merambah ke kota besar seperti Jabodetabek.

 

"Kebutuhan untuk ikan lele yang sudah berjalan dari beberapa kelompok itu kebutuhannya lumayan banyak, adapun penjualannya ke kota besar seperti Jabodetabek," imbuhnya.

 

Sementara itu, Nurdin selaku pembudidaya ikan lele yang sebelumnya telah diberikan pelatihan pada tahun lalu telah mulai merasakan manfaatnya. Dia menerangkan bahwa pihak desa tidak hanya memberikan pelatihan saja, namun dirinya beserta anggotanya juga difasilitasi sejumlah bioflok untuk budidaya
ikan lele.

 

"Saya mengikuti sejak tahun lalu, mulai diberi pelatihan dan saat ini sudah dibangunkan fasilitas untuk menunjang budidaya lele. Kami difasilitasi tiga bioflok oleh desa, kami kelola dan di setiap bulannya kami panen," terangnya.

 

Dirinya juga menuturkan, dengan budidaya ikan lele yang difasilitasi oleh pemerintahan desa, hasilnya dapat membantu perekonomian keluarganya. "Alhamdulillah, hasil dari budidaya lele ini lumayan bisa buat tambah-tambah pemasukan keluarga," tuturnya.

 

Nurdin yang juga ketua RW berharap, pemberdayaan yang dilakukan oleh desa, ke depannya dapat terus dilakukan dan menyasar lebih banyak lagi ke warga yang mempunyai keinginan ataupun keahlian di bidang budidaya ikan lele ataupun lainnya.

 

"Kami berharap ke depan dapat dikembangkan, baik melalui budidaya lele ataupun peternakan sehingga semua masyarakat dapat ikut serta merasakannya," pungkasnya. 

 

Kontributor: Wahyu Akanam
Editor: Abdul Muiz