Daerah

Aliansi Mahasiswa Rembang Tolak Pabrik Semen

NU Online  ·  Ahad, 22 Juni 2014 | 03:00 WIB

Rembang, NU Online
Penolakan berdirinya pabrik PT Semen Indonesia di Rembang terus bermunculan. Kali ini puluhan mahasiswa Kota Rembang Jawa Tengah yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rembang, Sabtu pagi (21/6).
<>
Dengan membawa atribut dan tulisan, mereka melakukan aksi sebagai bentuk protes penolakan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang. Selain itu, sekelompok mahasiswa juga melakukan teatrikal aksi mengenai kekejaman penambang kepada masyarakat kecil.

Aksi yang dilakukan di bundaran pasar kota Rembang menjadi pusat perhatian bagi segenap pengunjung dan pengendara di jalan raya. Puluhan mahasiswa itu mengajak masyarakat Rembang untuk sadar, bahwa mereka dibodohi oleh para pemimpinya.

Dalam orasi juga disampaikan, berdirinya pabrik semen tak dapat membawa ekonomi masyarakat lebih maju, tetapi akan membawa kesengsaraan masyarakat. Karena mereka harus kehilangan lahan garapan untuk bercocok tanam, akibat tanah mereka terkena proyek berdirinya pabrik PT Semen Indonesia.

Dalam orasi itu juga mereka menyebutkan, jika disuatu daerah berdiri pabrik semen, maka ekosistem alam disekitar akan mengalami kerusakan. Belum lagi, sumber air yang semula melimpah bukan tidak mungkin akan menjadi pudar dan bukan tidak mungkin akan mengalami kekeringan.

Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Rembang Muhammad Widad, yang mengikuti aksi tersebut menjeskan, dalam pengadaan proyek PT Semen Indonesia banyak terjadi kecurangan dan penyimpangan.

Jika dimintai pendapat penyimpangan apa saja, Widad berkomentar, sudah terlalu banyak penyimpangan yanhg sudah merugikan masyarakat sehingga saya tidak dapat menyebutkan satu persatu.

Widad melanjutkan, bentuk penolakan pabrik tersebut sudah mendapatkan dukungan dari kalangan mahasiswa dari berbagai kota yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga bentuk protes penolakan berdirinya pabrik PT Semen Indonesia di Rembang, tidak hanya dilakukan di Rembang saja, melainkan dikota kota lain. (Ahmad Asmu'i/Abdullah Alawi)