Daerah

Anggota CBP IPNU dan NC Bantu Bersihkan Korban Puting Beliung

NU Online  ·  Rabu, 23 Februari 2011 | 00:23 WIB

Pekalongan, NU Online
Sebanyak 20 personil Corp Barisan Pemuda (CBP) Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan relawan Nahdliyyin Center (NC) Kota pekalongan selama sehari penuh senin kemarin (21/2) kerja bakti membersihkan puing puing korban angin puting beliung yang melanda wilayah Krapyak Lor, Krapayak Kidul dan Klego Kota Pekalongan.

Informasi yang diperoleh dari relawan CBP dan NC, sebanyak 386 rumah di tiga kelurahan di Kota Pekalongan rusak akibat angin puting beliung. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun satu warga terluka terkena seng yang melayang, dan harus dirawat di rumah sakit.
/>
Lurah Krapyak Kidul Harun Rosyid menyebutkan, ada 164 rumah rusak akibat angin puting beliung tersebut. Ratusan rumah itu tersebar di tiga RW, yakni RW 01 sebanyak 24 rumah, RW 04 sebanyak 48 rumah, dan RW 03 sebanyak 92 rumah.

"Mulai hari ini rumah-rumah warga yang rusak akan segera diperbaiki. Masyarakat dibantu petugas dari Satpol PP dan Tagana memperbaiki rumah yang rusak," terangnya, Selasa (21/2).

Ia berharap, proses perbaikan rumah warga yang rusak itu bisa selesai dalam waktu dua hingga tiga hari mendatang.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kerusakan paling parah akibat terjangan angin menimpa rumah milik Supriyanto, warga Bantaran Klego yang hampir rata dengan tanah. Akibat kejadian tersebut pemilik rumah beserta keluarganya harus mengungsi ke daerah yang lebih aman yakni ke rumah sanak sanak saudaranya.

Salah satu tetangga Supriyanto, Jalu mengatakan kejadian berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB bertepatan dengan adanya peringatan Maulid Nabi di sebuah mushalla. Sebelum datangnya hujan, didahului dengan tiupan angin yang sangat kencang.

"Sebelum hujan, diawali dengan angin yang berasal dari arah utara baru disusul hujan yang sangat lebat. Rumah Pak Supriyanto dihuni oleh 4 orang. Saat itu 2 orang tengah mengikuti pengajian di mushalla. Namun, Alhamdulillah 2 orang yang masih didalam rumah tidak mengalami cidera. Karena rumah hampir rata dengan tanah sehingga tidak bisa dihuni maka sekarang Pak Supriyanto mengungsi ke rumah mertuanya. Selain itu, membuat genting di 20-an rumah warga di Bantaran Klego menjadi berjatuhan," jelas Jalu.

Sementara itu, salah satu relawan NC Asrori mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) dengan cepat berpartisipasi dalam musibah tersebut. Ditandai dengan memberikan bantuan berupa genting kepada warga masyarakat yang membutuhkan.

"Sampai sekarang sudah lebih dari 3000 buah genting sudah diterima warga. Karena kebutuhan genting belum terdata dengan baik maka, pemkot berkoordinasi dengan toko material, selanjutnya akan dibayar oleh pemkot," paparnya. (iz)