Daerah

Anregurutta Sanusi: Kesehatan, Mahkota Tak Terlihat

Ahad, 26 April 2015 | 15:09 WIB

Makassar, NU Online
Pengurus Wilayah Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan mengadakan diskusi publik kesehatan bertema "Mungkinkah Revolusi Kesehatan menuju Kemaslahatan Umat: Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Berencana".
<>
Rais Syuriyah NU Sulsel Anregurutta Dr KH Muh Sanusi Baco dalam tausiahnya menuturkan, tak ada satu pun alat teknologi yang mampu menghitung nikmat Allah, tak hanya uang, dan jabatan.

“Kesehatan adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan Tuhan kepada hambanya," katanya pada diskusi di Aula Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Sulsel Lt. 1 sabtu 25 April 2015.

Ia menambahkan, ada ungkapan kesehatan adalah mahkota yang berada di kepala manusia, namun mahkota itu tidak terlihat. Hanya orang sakit yang mampu melihatnya.

“Artinya bagi orang sakit, kesehatan merupakan hal yang berharga,” tambah Gurutta Sanusi Baco.

Dalam teks-teks Islam, lanjut dia, banyak terdapat dan menyinggung kesehatan, misalnya dalam hadis "annadzafatul minal Iman". Artinya kesehatan sebahagian dari iman, hal ini menandakan bahwasanya kesehatan tak terpisahkan dari aktivitas ibadah umat Islam.

Ketua LKNU Sulsel Prof Dr dr Syafar mengungkapkan revolusi kesehatan tak bermaksud untuk menggunggat, namun sebagai upaya perubahan-perubahan sosial dan ekonomi, kaitannya dengan peningkatan kesehatan.

LKNU Sulsel, kata dia, merasa berkewajiban terlibat dalam memikirkan masalah kesehatan secara menyeluruh dan komprehensif yang akan menyentuh kemaslahatan Nahdliyin.

Ia menambahkan, hal ini dapat kita lihat sisi anggaran, dimana anggaran kesehatan belum mencapai 5% dari APBN dan 10% dari APBD sesuai amanah Undang-Undang Kesehatan.

Untuk mendapatkan  masukan informasi yang akurat, LKNU Sulsel mengundang beberapa narasumber. Pada kesempatan itu diundang narasumber Guru Besar Unhas Prof Tahir Kasnawi yang membahas sosiologi kesehatan, Sekretaris Dinas Kesehatan Makassar  Dr. Tasmin dan BPJS Divisi IX Makassar Dr. Muh. Ali membahas kebijakan pemerintah terkait kesehatan.

“Ke depan hasil diskusi publik ini akan menjadi bahan rekomendasi PWNU Sulsel untuk forum Muktamar NU 1-5 Agustus 2015 di Jombang terkait dengan pelayanan kesehatan warga Nahdliyin,” tambah Syafar.

Tampak hadir diskusi publik ini, utusan dari beberapa Rumah Sakit Makassar, PCNU se-Sulsel, PC LKNU se-Sulsel, Wakil Ketua NU Sulsel Dr. Rahim Sanjata, Ketua PW Muslimat NU Dr Nurul Fuady, PR I UIM Dr Musdallifah Mahmud, dan ratusan mahasiswa kesehatan Universitas Islam Makassar. (Andy Muhammad Idris/Abdullah Alawi)