Daerah

Ansor Jember Terjunkan Ribuan Kader untuk Antisipasi ISIS

NU Online  ·  Kamis, 7 Agustus 2014 | 15:59 WIB

Jember, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengantisipasi munculnya gerakan radikal "Iraqi-Syiria of Islamic State" (ISIS) dengan menerjunkan ribuan kader di 31 kecamatan di kabupaten setempat.
<>
"Kami menerjunkan sekitar 10 kader Ansor di setiap desa dan mereka bertugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait dengan bahaya gerakan kelompok ekstrim Islam tersebut," kata Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jember Ayub Junaidi, Kamis.

Menurut dia, Kabupaten Jember memiliki banyak perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang tersebar di Kecamatan Sumbersari, sehingga daerah tersebut sangat berpotensi dijadikan lahan untuk melakukan perekrutan kader-kader baru ISIS. 

"Untuk itu, kader Ansor akan mengantisipasi munculnya gerakan ISIS di Jember dan kami tidak akan tinggal diam terhadap gerakan radikal yang dapat mengancam kedaulatan bangsa Indonesia," tuturnya.

Seluruh pengurus dan kader Ansor, lanjut dia, juga memantau kegiatan di musala atau tempat ibadah yang diduga menjadi salah satu tempat untuk melakukan perekrutan ISIS, sehingga pihaknya segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian, apabila ada kegiatan yang mencurigakan.

Sementara itu Petugas Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan identifikasi terhadap perkembangan organisasi "Islamic State Of Iraq and Syiria (ISIS)" di provinsi setempat karena bertentangan dengan Pancasila.

"Identifikasi dilakukan untuk pencegahan perkembangan ISIS," kata

Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono di sela Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forpimda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat tentang ISIS di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis.

Sebelumnya, katanya, pihaknya mengidentifikasi perkembangan ISIS di Malang, tapi sementara ternyata semuanya sudah meninggalkan tempat.

Mereka itu pendatang dan masyarakat setempat langsung menolak.

Ia memastikan para tersangka sudah meninggalkan lokasi itu dan saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan di lokasi lain yang berpotensi terjadinya pekembangan ISIS.

"Kami akan mengoptimalkan aparat yang bekerja di bawah supaya perkembangan ISIS ini bisa diketahui dan dicegah sedini mungkin," katanya.

Disinggung terkait rencana deklarasi ISIS di Kabupaten Sidoarjo dirinya menyatakan kalau hal tersebut juga tidak sampai terjadi karena orang dimaksud sudah meninggalkan lokasi.

Sebagai langkah pencegahan ke depan, pihaknya akan bersinergi dengan Babinkamtibmas, Babinsa, dan Kepala Desa di seluruh Kabupaten/ Kota se-Jatim. (antara/mukafi niam)