Ansor Terus Turunkan Banser di Lokasi Bencana Magelang
NU Online · Sabtu, 6 Mei 2017 | 13:01 WIB
Kendati kerap dihujat dengan tudingan negatif, GP Ansor pantang surut berkiprah positif dalam kegiatan kemanusiaan dengan menurunkan Banser Tanggap Bencana (Bagana) tanpa berharap imbalan ke lokasi banjir bandang di Magelang.
Rabu 3 Mei 2017, Gerakan Pemuda Ansor Temanggung menurunkan Bagana Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Pringsurat. Lalu pada Kamis 4 Mei 2017, Bagana Satkoryon Kranggan juga akan diturunkan untuk membantu Bagana Magelang yang telah terlebih dahulu menjadi relawan di bawah komando Pemerintah Kabupaten Magelang dalam mengevakuasi korban.
Kepala Kesatuan Khusus Bagana Satkornas Banser, Chabibullah, kepada NU Online, Rabu (3/5) di Magelang saat dihubungi dari Jakarta menjelaskan, pihaknya ikut turun tangan dalam penyelamatan dan evakuasi korban banjir bandang di Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.
Ia menjelaskan, banjir bandang terjadi Sabtu (29/4). Melanda lima dusun dan dua desa, yaitu Dusun Nipis, Dusun Sambungrejo, Dusun Karanglo di Desa Sambungrejo.
“Kemudian Dusun Deles, Dusun Kalisapi di Desa Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Bagana terlibat melakukan penanganan darurat bersama lebih dari 1.500 personil tim SAR gabungan dan masyarakat,” katanya.
Chabib melanjutkan, hingga Ahad (30/4) sore, ditemukan 10 korban meninggal dunia berasal dari Dusun Nipis dan Dusun Sambungrejo.
Lalu sebanyak 46 KK atau 170 jiwa mengungsi di masjid dan di rumah warga. Sebanyak 71 rumah mengalami kerusakan akibat banjir banjir bandang. Rinciannya, 25 unit rumah rusak berat, 12 unit rusak ringan, dan 34 unit rumah terdampak.
Untuk mempercepat penanganan darurat pascabanjir bandang, Bupati Magelang Zaenal Arifin telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari hingga Kamis 4 Mei 2017.
Chabib kemudian menambahkan, pengerahan relawan Bagana Magelang dilakukan secara bergantian. Dari tiap Satkoryon tiap harinya 100 personil di masing masing kesatuan khusus Bagana ke lokasi bencana, dengan sejumlah konsentrasi tugas.
Pertama melanjutkan evakuasi dan kerja bakti pembersihan puing-puing rumah yang terdampak serta menyingkirkan bebatuan maupun tanah longsor di lokasi.
Kedua, membantu distribusi logistik serta penataan managemen Pos Komando (Posko). Ketiga membuat Posko dibuat di tiga titik, yaitu posko induk di dekat pasar Grabag, posko pendamping di dusun Temon dan posko lapangan di Sambungrejo.
“Bagana juga turut mengatur lalu lintas kendaraan yang masuk ke lokasi karena banyaknya masyarakat umum yang mau melihat lokasi. Termasuk relawan yang terjun ke lapangan dan kendaraan dari aparat maupun kendaraan distribusi logistik,” kata dia lagi.
Hal lain dilakukan Bagana ialah mendampingi korban dalam pemakaman serta psikososial buat korban terdampak bencana, demikian Chabibullah. (Gatot Arifianto/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua